
PROFESI-UNM.COM – Eko Prasetyo yang merupakan pendiri Social Movement Institute menyampaikan aktivis, mahasiswa hingga masyarakat umum dapat bersinergi untuk terus melawan ketidakadilan dan mempertahankan hak-hak yang dimiliki. Perjuangan ini tentunya juga untuk keturunan selanjutnya.
“Sebagai rakyat terutama mahasiswa dan aktivis jangan berhenti perjuangkan keadilan dan perjuangkan hak-hak kalian, perjuangan ini juga untuk anak cucu kita,” harapnya.
Ia menuturkan bahwa Universitas Negeri Makassar (UNM) merupakan kampus pertama di luar Jawa yang bersedia menyelenggarakan Festival Keadilan. Dari 24 kota yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, saat tiba di Makassar UNM bersedia untuk menjadi penyelenggara Festival Keadilan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dari 24 kota yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, saat tiba di Makassar UNM bersedia untuk menjadi penyelenggara Festival Keadilan,” tuturnya saat menyampaikan materi, Rabu (27/3).
Lebih lanjut, Ia menuturkan Festival Keadilan adalah kegiatan yang tepat untuk saling berdiskusi mengenai berbagai topik seputar politik dan hukum. Tentunya dalam sudut pandang yang berbeda dari berbagai kalangan.
“Di sini tempat yang tepat untuk bahas politik dan hukum dari sudut pandang berbagai kalangan,” ujarnya.
Festival Keadilan ini berlangsung selama kurang lebih 4 jam dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan penyampaian materi, dan ditutup dengan sesi tanya jawab. Festival Keadilan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Hukum Bisnis (Himahum) UNM yang berkolaborasi dengan Social Movement Institute (SMI) dan Lembaga Bantuan Hukum Makassar menjadi wadah diskusi antara pakar politik dan hukum, aktivis, mahasiswa, serta masyarakat umum. (*)
*Reporter: Firmansyah