
PROFESI-UNM.COM – Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) Universitas Negeri Makassar (UNM) membuat Inovasi E-Trash Bank melalui kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) di Jeneponto. Ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Maperwa.
Ketua tim, Muh. Riyadh menjelaskan E Trash-Bank Meperwa UNM berbeda dari yang lain, dimana perbedaannya terletak pada fungsinya, jika bank sampah lain menampung, membeli dan menjual sampah, E-Trash Bank yang dibuat Maperwa itu juga dapat mengolah dari sampah anorganik maupun organic.
“Di bank sampah ini kita tidak hanya mengumpulkan sampah plastik atau anorganik, tapi kita juga menampung sampah organik. Kita juga melakukan pengolahan bahan-bahan organik limbah pertanian seperti bonggol jagung, arang kelapa, dan tu’ra, Itu kita ubah jadi briket,” ucapnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah limbah sampah dihasilkan dari bank sampah yang telah dibuat, tim PPK Ormawa melakukan uji lab limbah tersebut di PNUP dan hasilnya menurut penuturan Riyadh, limbah yang telah dikelola merupakan limbah berkualitas ekspor.
“Alhamdulillah briket yang kami olah itu selanjutnya kami uji lab di PNUP, khusus untuk arang kelapa yahh berkualitas ekspor. Kalau kita meninjau standar sesuai SNI, standar Jepang, Inggris, Amerika,” tuturnya.
Tidak hanya briket yang menjadi hasil olahan sampah dari tim PPK Ormawa Maperwa UNM, paving blok juga menjadi output hasil dari pengolahan limbah sampah plastik. PPK Ormawa Meperwa juga berhasil menyediakan satu website yang membantu Masyarakat dalam manajemen sampah di Tarowang sebagai tempat berlangsungnya kegiatan dan observasi.
Mahasiswa Jurusan Psikologi itu juga membeberkan adanya beberapa pelayanan tersedia dari website yang telah dibuat, Ia mengatakan website tersebut meyediakan edukasi tentang sampah, gambaran aktivitas masyarakat desa Tarowang serta pemasaran khas olah prodak yang di hasilkan oleh Masyarakat.
“Untuk pelayanan yang di website itu meyediakan edukasi tentang sampah, gambaran aktivitas Masyarakat desa tarowang dan disitu juga kami melakukan pemasaran sampah dan pemasaran khas olah prodak yang di hasilkan oleh masyarakat desa tarowang itu sendiri,” ungkapnya.
Terakhir, Mahasiswa angkatan 2019 itu berharap kepada mahasiswa untuk membangun negeri dengan kegiatan pengbadian ppk ormawa serta menghadirkan isu atau aksi solusi atas apa yang diresahkan Masyarakat.
“Harapan saya kepada mahasiswa mari membangun negeri dengan kegiatan pengbadian ppk ormawa ini, karena disini juga kita diasah untuk peka terhadap isu-isu yang ada di sekitaran kita dan bukan hanya peka terhadap isu, tapi kita juga menghadirkan isu atau aksi solusi atas apa yang diresahkan Masyarakat,” tutupnya. (*)
Reporter: Ibnu Qayyum Abdullah