PROFESI-UNM.COM – Pemanasan global yang disebabkan oleh lapisan ozon yang menipis membuat suhu permukaan bumi semakin meningkat. Meningkatnya suhu bumi ini mengakibatkan penggunaan AC juga turut meningkat, ironisnya teknologi ini tidak ramah lingkungan dan beresiko terhadap penipisan lapisan ozon. Hal inilah yang memotivasi tiga mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UNM menciptakan Si ReteC, AC yang di klaim ramah lingkungan.
Mereka adalah, Febriani Musakkir, Martati, dan Haslina yang mencetuskan AC ramah lingkungan tersebut. Febriani Musakkir menjelaskan AC yang digunakan masyarakat saat ini tidak ramah lingkungan karena menggunakan senyawa kimia refrigerant atau Freon yang berbahaya ketika terlepas di udara dan dapat menimbulkan menipisnya lapisan ozon.
Febriani Musakkir dan kawan-kawannya kemudian menciptakan Si Retec dengan menerapkan teknologi termo elektrik yang saat ini banyak di aplikasikan pada berbagai alat elektronik seperti kulkas, dispenser, maupun generator termoelektrik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami menggunakan alat ini untuk mengganti freon sehingga lebih ramah lingkungan,” kata dia pada awak profesi saat ditemui di Pelataran Menara Pinisi, Minggu (28/4).
Mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) tersebut melanjutkan, selain ramah linkungan AC ini juga memiliki fitur canggih yang dapat memudahkan penggunanya mengakses SI Retec ini.
Fitur tersebut ialah Voice Recognition dimana penggunanya bisa berinterakasi langsung dengan Si Retec sehingga AC ramah lingkungan ini bisa menyala dan dikontrol tanpa remot. Dari segi bentuk sendiri Si Retec ini masih mengadopsi bentuk AC konvensional. “Kita tinggal menginput suara ‘Ok Retec nyalakan AC’ maka AC ini akan menyala,” terangnya.
Berkat inovasinya ini, tak heran jika karya yang termasuk Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM KC) lolos mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2019. Meski begitu Febriani Musakkir berharap tetap mendapat dukungan dari semua pihak agar inovasi ini bisa dikembangkan lebih baik lagi sehingga dapat digunakan. (*)
*Reporter: Wahyu Riansyah