Jurnalis Kampus se-Indonesia Datangi Tanah Beru

Avatar photo

- Redaksi

Sabtu, 7 April 2018 - 20:24 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Antusias peserta PINISI saat berkunjung me pusat pembuatan Kapal Pinisi di Tanah Beru, Sabtu (7/4) (Foto: Nurul Atika)

PROFESI-UNM.COM – Jurnalis kampus se-Indonesia yang mengikuti Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa Nasional (PINISI) di Makassar, kunjungi Tanah Beru yakni tempat pembuatan perahu kapal pinisi yang berlokasi di Bulukumba, Sabtu (7/4)

Selain mengikuti pelatihan jurnalistik, peserta juga menikmati keindahan Kabupaten Bulukumba dengan mengunjungi Tanah Beru dan Pantai Seruni Kabupaten Bantaeng.

Peserta PINISI sangat antusias mencari tahu tentang pembuatan Kapal Pinisi, pasalnya Kapal Pinisi memiliki arsitektur yang menarik, dan pembuatannya menggunakan perpaduan tradisi lama dan modern.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Falasifah Jamil, salah satu peserta asal LPM Fitrah Universitas Muhammadiyah Palembang mengungkapan bahwa cara pembuatan Kapal Pinisi tersebut sangat luar biasa.

Baca Juga Berita :  Tertarik Menulis Opini? Yuk Ikutan Lomba dari LPM Profesi ini

“Aku mengaku kagum banget melihat pembuatan Kapal Pinisi ini, soalnya masyarakat di sini masih mempertahankan pembuatan kapal secara tradisional, dan itu luar biasa sekali,” tuturnya.

Lanjut, mahasiswa asal Palembang ini menambahkan, Sulawesi Selatan memiliki kekayaan yang melimpah termasuk di Kabupaten Bulukumba.

“Suasananya indah banget terus pantainya pasir putih, kalau di Palembang gak ada pantai, cuma sungai Musi doang yang ada. Aku suka senang mengikuti pelatihan yang diadakan LPM Profesi UNM,” tambahnya.

Muhammad Asri Arab, selaku pengawas pembuatan Kapal Pinisi mengatakan Kapal Pinisi biasanya menghabiskan waktu kurang lebih dua tahun dan masih menggunakan tradisi pembuatan lama.

Baca Juga Berita :  LK se-UNM Aksi Simbolik Tolak KKN Berbayar (Foto)

“Kapal ini pembuatannya masih mempertahankan tradisi lama, meskipun ilmu modern juga sudah masuk kita terima juga, untuk alatnya ada yang tidak kami beli yang namanya singkolo,” jelasnya.

Pria usia 45 tahun ini juga menjelaskan bahwa masyarakat Bulukumba harus bisa mempertahankan budaya yang dimiliki Bulukmba yakni pembuatan Kapal Pinisi.

“Kita perlu menghargai, kalau kapal sudah tidak kita buat, Bulukumba tidak keren lagi, kapal yang dibuat biasanya berlayar hingga ke Thailand, dan pernah masuk rekor,” tutupnya. (*)

[divider]

*Reporter: Nurul Atika

 

Berita Terkait

Karta Jayadi Sebut Motivasi Tinggi Kunci Guru Profesional Tingkatkan Mutu Pendidikan
Rektor Ajak Guru Jadi Penggerak dan Komunikator di Masyarakat
Rektor UNM Ingatkan Kebahagiaan Guru Tidak Bergantung pada Gaji
Rektor UNM Soroti Adaptasi Jadi Kunci Kesuksesan Guru
Rektor UNM Sampaikan Duka atas Wafatnya Kepala Lembaga Penjaminan Mutu
HMJ Bahasa Jerman UNM Loloskan Program Edumara dalam Ajang PPK Ormawa 2025
Wujudkan Pengurus Integritas, IKA UNM Sulselbar Gelar Pengukuhan dan Ramah Tamah
Isu Penghapusan Pegawai Honorer Dari Instansi Pemerintah, Berikut Tanggapan Rektor UNM
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 14:20 WITA

Karta Jayadi Sebut Motivasi Tinggi Kunci Guru Profesional Tingkatkan Mutu Pendidikan

Rabu, 21 Mei 2025 - 14:19 WITA

Rektor Ajak Guru Jadi Penggerak dan Komunikator di Masyarakat

Rabu, 21 Mei 2025 - 13:53 WITA

Rektor UNM Ingatkan Kebahagiaan Guru Tidak Bergantung pada Gaji

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:02 WITA

Rektor UNM Soroti Adaptasi Jadi Kunci Kesuksesan Guru

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:37 WITA

Rektor UNM Sampaikan Duka atas Wafatnya Kepala Lembaga Penjaminan Mutu

Berita Terbaru

Ilustrasi Seseorang Kelelahan Akibat Begadang, (Foto: AI.)

wiki

Tidur Dikorbankan, Kesehatan Dipertaruhkan

Rabu, 16 Jul 2025 - 20:28 WITA

Potret Wahyu Hidayat, mahasiswa PPG Prajabatan UNM, (Foto: Ist.)

Opini

[Opini] Tahun Ajaran Baru, Ketimpangan Lama

Rabu, 16 Jul 2025 - 19:41 WITA