
PROFESI-UNM.COM – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani (PGSD Dikjas) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Keolahragaan (Ikor) Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar (FIK UNM) melakukan aksi memperingati tragedi Insiden Tiga Belas November Gunung Sari (Insting).
Awalnya aksi tersebut dilakukan di Jalan AP. Pettarani depan Menara Pinisi, tetapi karena adanya larangan dari Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III), sehingga massa aksi pindah ke Jalan Landak.
Koordinator Lapangan (Korlap) Zulfikar, mengatakan, Insting diawali dari aksi tuntutan penurunan harga BBM yang dilakukan mahasiswa pada tahun 2014 di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi pada saat itu Presiden BEM UNM, Zulfirki ditahan oleh pihak kepolisian,” katanya saat diwawancarai di lokasi aksi, Senin (13/11).
Mahasiswa Angkatan 2013 ini, menjelaskan tujuan dilakukannya aksi untuk meminta pertanggung jawaban atas terjadinya pemukulan tindak kekerasan pada mahasiswa saat itu yang sampai hari ini belum ada tindak lanjut.
“Tujuannya agar aparat kepolisian mengevaluasi anggotanya dan meminta pertanggung jawaban atas terjadinya pemukulan pada saat itu yang sampai hari ini belum ada tindak lanjut. Ada beberapa motor mahasiswa belum mendapat ganti rugi,” jelasnya.
Ia berharap aparat kepolisan dapat mengusut hingga tuntas siapa saja yang terlibat dalam tindak kekerasan terhadap mahasiswa pada saat itu. “Kami berharap kasus ini diusut tuntas,” harapnya. (*)
*Reporter: Satria Ma’datuang / Editor : Andi Asoka Ulfa