
PROFESI-UNM.COM – Merupakan sastrawan kontemporer yang telah berkiprah di dunia sastra sejak berusia 17 tahun, Seno Gumira Ajidarma telah berkontribusi banyak dalam kepenulisan. Sastrawan sekaligus wartawan ini, mengawali kegiatan sastranya dengan menulis puisi, cerita pendek beserta esai. Memasuki tahun 1977, Seno memulai karirnya sebagai wartawan di surat kabar Merdeka.
Sebagai senior sastrawan dan wartawan, Seno kerap melihat banyaknya proses plagiasi karya sastra yang dilakukan oleh oknum tak bermoral. Lalu bagaimana tanggapan Seno terhadap plagiarisme tersebut? Berikut kutipan wawancara reporter Profesi, Siti Aminah dengan penulis tersebut usai menjadi pembicara pada seminar kesusastraan Program Studi Sastra Indonesia.
Apa arti sastra dan jurnalistik menurut Anda?
Sebagai sastrawan juga sekaligus jurnalis, tentu keduanya memiliki definisi yang berbeda. Sastra mengarah pada penuangan ekspresi imajinatif, sedang jurnalis menekankan pada pengungkapan fakta berdasarkan data.
Bagaimana keterkaitan antara sastra dan jurnalistik?
Meski keduanya beda definisi, akan tetapi sastra dan jurnalistik harus saling mengisi. Saya pernah menerbitkan tulisan dengan judul Ketika Jurnalistik Dibungkam, Sastra Harus Bicara. kalian bisa menarik kesimpulan dari tulisan itu.
Sejauh mana pengaruh dan kontribusi sastra dikalangan mahasiswa?
Sangat berpengaruh, melalui bangku kuliah mahasiswa dapat mendalami sastra lalu kemudian mengekspresikan apa yang didapatnya, entah itu sastra lisan dan juga tulisan.
Lalu bagaimana korelasi posisi sastra dan kebudayaan di kampus?
Orang-orang kampus itu pinter, yah gak pinter mereka kalau belum kenal sastra.
Saat ini, marak terjadi plagiasi sastra, bagaimana pandangannya terhadap kasus tersebut?
Aduh sangat memprihatinkan yah, orang seperti itu miskin moral dan malas mikir.
Bagaimana agar dapat menghindari hal seperti itu?
Pahami sastra dengan baik, jangan takut mencoba dan jangan takut salah.
Berikut Biodata Singkat Seno Gumira
Nama : Seno Gumira Ajidarma
TTL : Boston, Amerika Serikat, 19 Juni 1958
Pendidikan :
- 1994– Sarjana, Fakultas Film & Televisi, Institut Kesenian Jakarta
- 2000– Magister Ilmu Filsafat, Universitas Indonesia
- 2005– Doktor Ilmu Sastra, Universitas Indonesia
Penghargaan :
- 1987– SEA Write Award
- 1997– Dinny O’Hearn Prize for Literary
- 2005– Khatulistiwa Literary Award
- 2012– Ahmad Bakrie Award
Tulisan Ini Telah Terbit di Tabloid 207