Bintang Maha Putera Adi Pradana, 2009, Jimly Asshiddiqie saat membawakan kuliah umum di Gedung Pasca Sarjana, UNM (Foto: Dok. Profesi)

PROFESI-UNM.COM – Perguruan tinggi saat ini harus terus bersaing secara global lewat pengembangan penelitiannya. Maka dari itu, mahasiswa tidak boleh ketinggalan zaman dan harus terus menambah dan mengembangkan penemuan yang sudah ada. Berikut wawancra khusus dengan Jimly Asshiddiqie setelah membawakan kuliah umum di Gedung Pasca Sarjana, Universitas Negeri Makassar.

Bagaimana Pandangan Bapak Terkait Kondisi Perguruan Tinggi di Indonesia?

Perguruan tinggi di Indenesia saat ini menjadi salah satu pusat unggulan untuk Indonesia di masa depan. Sekarang tergantung pada mahasiswa, mereka mesti belajar dengan giat. Dari mana pun universitasnya, yang penting mahasiswanya belajar dengan baik dan bisa menonjol, mereka bisa menjadi pemimpin masa depan. Saat ini banyak penemu Ilmu Pengetahunan dan Teknolgi (Iptek) yang ada di Perguran tinggi di Indonesia yang berada pada situasi tidak tahu harus berbuat apa atau Critical Juncture. Kita seharusnya bisa membuat sesuatu yang baru dan berbeda, jangan hanya mengulangi hal-hal yang telah ada.

Bagaimana dengan kondisi UNM?

Saya mengenal UNM sejak puluhan tahun lalu ketika masih bernama IKIP. Institusi ini telah mengalami perkembangan pesat yang luar biasa. Tenaga pendidiknya bisa bersaing di tingkat nasional hingga Internasional. Ini merupakan sebuah prestasi yang dimiliki oleh Rektor UNM saat ini.

Apa yang mesti dilakukan pimpinan UNM guna mempertahankan hal ini?

Saya menilai perguruan tinggi perlu bersaing secara global. Akan ada kesenjangan antara intitusi dan tradisi jika kaum intelektual tidak menjadi penghubung antara keduanya. Untuk itu kaum intelek harus banyak membaca dan bergaul dengan realitas, karena ini persoalan serius, jika perguruan tinggi tidak mengurusnya, maka tak lama kita akan tercabut dari tradisi. Selanjutnya, yang perlu diperbaiki adalah Iptek. Mulailah memperbaiki pada local wisdom, community based reaserch dan semua bidang ilmu harus menggali kekayaan local.

Kedua, harus mulai berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan dengan standar yang semakin universal. Yang ketiga, goverments yang harus diperbaiki. Maksudnya, perbaikan tata kelola universitasnya dan tata kelola kelembagaannya. Supaya cara managementnya makin lama makin modern. Semua kampus mengahadapi masalah yang sama perihal perbaikan tata kelola. Seharusnya seluruh perguruan tinggi melakukan hal yang sama dalam memperbaiki kampusnya.

Pesan bapak untuk sivitas akademik UNM?

Jangan sia-siakan waktu. Bangsa kita tidak boleh terlambat mengejar kemajuan. Kita rasakan sekarang waktu cepat berlalu, maka dari itu pergunakan waktu yang anda miliki, baca kehidupan, kehidupan itu ada sebelum kita ada. Jadi pahamilah realitas kehidupan yang ada. Mahasiswa Program Magister dan Doktor PPs UNM agar bisa menambah penemuan baru dan mengembangkannya. Jika ingin menjadi Magister dan Doktor harus berpartisipasi menambah dan mengembangkan penemuan yang saat ini masih banyak pertanyaannya. Dengan begitu, mudah-mudahan UNM bisa menjadi kampus yang menonjol, khususnya di Indonesia Bagian Timur.

***

Riwayat Hidup
Nama Lengkap: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH.

Penghargaan Negara
1. Bintang Maha Putera Adi Pradana, 2009.
2. Bintang Maha Putera Utama, 1999.

Pendidikan:
1. Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 1977-1982.
2. Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta, 1984-1986.
3. Pascasarjana Universitas Indonesia (1987-1991).
4. Post-Graduate Course, Harvard Law School, Cambridge, Massachussett, 1994. (*)


*Tulisan ini telah terbit di Tabloid Profesi Edisi 197

Komentar Anda

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan