
PROFESI-UNM.COM – Perkembangan teknologi semakin canggih bisa menjadi racun bagi penggunanya karena itu, perlu keterampilan dalam memahami berbagai bentuk plagiasi dan cara menghindarinya. Meskipun kemudahan akses internet bisa memudahkan kerja namun, tantangan menghindari plagiarisme semakin sulit.
Plagiarisme merupakan tindakan mengambil atau menggunakan karya orang lain, baik berupa ide, tanpa perizinan dari pemilik karyanya. Tindakan ini termasuk meniru dan mengakui karya seseorang sebagai hak miliknya.
Tidak hanya sampai disitu, plagiarisme sudah sampai di ranah mahasiswa dalam mengambil hak milik orang lain. Seperti kasus mahasiswa seni di Indonesia yang meniru dan menjadikan karya yang di plagiat dalam konten gambarnya di sosmed sehingga menempuh jalur hukum dengan nilai mata kuliah dicabut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di kasus lain juga terdapat mahasiswa yang mencomot karya ilmiah orang lain untuk dijadikan bahan penelitian dan skripsi. Maraknya hal ini menjadi sebuah pertimbangan bagi banyak orang dalam melindungi karya mereka.
Tidak hanya memberi dampak buruk kepada pemilik karya, plagiarisme bisa menurunkan daya berpikir kritis dan kreativitas seseorang. Untuk menghindari segala bentuk plagiarisme di era digital, diperlukan pemahaman luas mengenai hukum-hukum yang berlaku di dalamnya.
Tips Mengurangi Kecemasan Saat Tampil di Depan Umum
Berikut beberapa upaya dalam menghindari plagiarisme:
1. Menjadikan Karya Orang Lain Sebagai Sumber Referensi Saja
Yang artinya saat mencari inspirasi penulisan karya atau pembuatan karya lainnya boleh untuk melihat karya orang lain namun, hanya sebatas referensi. Referensi adalah tidak menjiplak langsung karya orang lain tapi menjadikannya sebuah inspirasi dan menggabungkannya dengan ide lainnya.
2. Menyertakan Sumber Inspirasi
Saat kalian menggunakan karya seseorang sebagai contoh atau referensi penulisan, sertakan sumbernya. Sumber itu bisa berupa nama pemilik karya yang kalian jadikan contoh, judul dan tanggal atau informasi lain dari karya tersebut yang mendukung.
3. Belajar Mengasah Kreatifitas Sendiri
Untuk menghindari plagiarisme kita juga perlu kreatif dalam menciptakan karya contohnya, jika kita menulis karya ilmiah. Usahakan kita menyusun karya ilmiah dengan penulisan dan gaya bahasa kita sendiri, berdasarkan hasil penelitian. Sehingga karya kalian tidak teridentifikasi sebagai karya plagiasi.
4. Menggunakan perangkat lunak anti plagiasi
Banyak situs online dalam internet yang menyediakan perangkat yang mampu membantu atau memudahkan seseorang untuk mengecek keaslian karyanya. Perangkat ini biasa didukung oleh Artificial Intelligence (AI) yang mampu memudahkan.
5. Memahami HKI
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis setelah sebuah karya atau ciptaan berbentuk nyata. Dan hak ini tercantum pada Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 2014. Dalam UU ini berisi aturan hak dan kewajian pencipta serta pemegang hak ciptanya, dan semua hak cipta mencakup perlindungan pada karya
digital dan sanksi bagi pelanggaran hak cipta.
Pemahaman tentang hak cipta mampu memberikan kesadaran akan pentingnya menghindari plagiarisme.
Itulah beberapa upaya dalam menghindari plagiarisme. Menghindari plagiarisme adalah sebuah tanggung jawab diri untuk menjaga etika dan hak sebuah karya dan itu berlaku kepada orang lain juga. Plagiarisme adalah tindakan merugikan diri dan orang lain karena itu, penting bagi kita untuk menjaga etika dan hak tersebut.
*Reporter: Nurkhaerunnisa Aszahra Saleh