PROFESI-UNM.COM – Menyusun skripsi bukanlah proses yang mudah. Di tengah tekanan bimbingan, revisi, dan tenggat waktu, mahasiswa tingkat akhir membutuhkan bantuan lebih dari sekadar semangat mereka juga mengandalkan berbagai website dan aplikasi penunjang.
Mendeley menjadi salah satu aplikasi paling populer. Fungsinya yang bisa mengatur referensi, menyimpan jurnal, dan membuat daftar pustaka otomatis membuat mahasiswa lebih hemat waktu dan tenaga dalam urusan sitasi.
Untuk urusan pengecekan tata bahasa dan ejaan, Grammarly menjadi andalan. Aplikasi ini membantu mahasiswa menulis kalimat yang lebih rapi, terutama saat menyusun abstrak berbahasa Inggris atau revisi dari dosen yang butuh perbaikan struktur.
Tak ketinggalan, Google Scholar dan Perpusnas Digital masih jadi tempat favorit mencari jurnal dan buku ilmiah secara legal dan gratis. Sementara itu, aplikasi seperti Notion atau Trello berfungsi untuk mencatat target harian, menyusun jadwal bimbingan, atau sekadar menjaga alur pengerjaan agar tetap teratur.
Untuk menjaga orisinalitas tulisan, mahasiswa juga memanfaatkan Turnitin atau alternatif gratisnya demi menghindari plagiarisme. Meski aksesnya terbatas, banyak yang rela mencari jalan agar bisa memastikan skripsinya aman dari nilai kemiripan tinggi.
Dengan bantuan teknologi, proses menyusun skripsi jadi lebih praktis dan efisien. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk menulis, tetapi juga mampu memilih tools digital yang tepat agar perjuangan menuju wisuda terasa sedikit lebih ringan.
Di balik pemanfaatan berbagai aplikasi ini, tersimpan kreativitas dan strategi mahasiswa dalam menyederhanakan hal-hal yang kompleks. Bukan sekadar mengikuti tren, tapi sebagai bentuk adaptasi agar bisa bertahan di tengah tekanan akademik yang tidak sedikit.
Pada akhirnya, teknologi bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan sudah menjadi bagian penting dari perjalanan mahasiswa menuju gelar sarjana. Dari Mendeley hingga Grammarly, setiap aplikasi yang digunakan menyimpan jejak langkah kecil yang membawa mereka lebih dekat ke momen wisuda. (*)
*Reporter: Angnis Arimayanti