
PROFESI-UNM.COM – Menghafal merupakan kegiatan mental yang membutuhkan konsentrasi dan kondisi tubuh yang optimal. Pemilihan waktu yang tepat dapat meningkatkan daya serap dan efisiensi proses mengingat.
Menurut ahli neurologi, waktu pagi hari antara pukul 05.00 hingga 09.00 adalah waktu terbaik untuk menghafal. Pada jam-jam tersebut, otak berada dalam keadaan segar setelah beristirahat sepanjang malam.
Selain pagi hari, waktu setelah tidur siang singkat juga dianjurkan untuk kegiatan menghafal. Tidur siang selama 15–30 menit terbukti mampu menyegarkan pikiran dan meningkatkan kapasitas memori jangka pendek.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Malam hari menjelang tidur pun bisa menjadi waktu efektif untuk menghafal informasi ringan. Otak akan memproses dan menyimpan informasi tersebut selama fase tidur, khususnya saat tidur lelap.
Namun, waktu yang optimal dapat berbeda untuk tiap individu tergantung pada ritme sirkadian masing-masing. Beberapa orang memiliki kecenderungan bekerja lebih baik pada malam hari atau saat suasana hening.
8 Langkah Bertahan dan Berkembang untuk Mahasiswa Introvert di Kampus
Penting untuk mengenali waktu ketika konsentrasi dan suasana hati berada pada tingkat terbaik. Hindari menghafal ketika tubuh lelah, lapar, atau terlalu kenyang karena dapat mengganggu fokus.
Ruang belajar yang tenang, cahaya cukup, serta posisi duduk yang nyaman turut mendukung efektivitas menghafal. KBBI edisi V mendefinisikan “menghafal” sebagai “mengingat di luar kepala,” yang menuntut kerja kognitif yang serius.
Teknik mengulang dan membuat asosiasi atau peta pikiran bisa memperkuat daya ingat. Memvariasikan cara belajar juga membantu otak menyimpan informasi dalam bentuk yang lebih fleksibel.
Berhenti sejenak setiap 25–30 menit untuk beristirahat sebaiknya dilakukan agar otak tidak mengalami kelelahan. Prinsip ini sejalan dengan teknik pomodoro yang populer di kalangan pelajar dan profesional.
Menghindari gangguan dari gawai dan media sosial saat menghafal juga sangat penting. Fokus yang terpecah menyebabkan otak bekerja dua kali lipat dan mengurangi efektivitas hafalan.
Mengonsumsi air putih, buah, dan makanan bergizi mendukung kerja otak dalam jangka panjang. Aktivitas fisik ringan juga bisa memperlancar peredaran darah ke otak, sehingga meningkatkan fungsi kognitif.
Konsistensi dan kedisiplinan lebih penting daripada durasi belajar yang panjang. Menghafal secara rutin pada waktu yang sama tiap hari membantu tubuh membentuk kebiasaan belajar yang efisien. (*)
*Reporter: Muhammad Fauzan Akbar