PROFESI-UNM.COM – Berpikir kritis adalah keterampilan esensial yang tidak hanya berguna di bangku kuliah, tetapi juga di kehidupan profesional dan personal. Di kelas, kamu memiliki kesempatan emas untuk mengasah kemampuan ini. Bagi kamu yang masih sulit unuk beroikir kritis, LPM Profesi telah merangkum beberapa tips untuk mulai berpikir kritis:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Memulai dengan pertanyaan dasar adalah langkah pertama yang kuat. Jangan pernah ragu untuk bertanya “mengapa” atau “bagaimana” terhadap penyampaian materi dari dosen atau yang sedang kamu baca di buku.
Selanjutnya, jangan puas dengan satu sumber informasi saja. Biasakan diri untuk mencari dan membandingkan berbagai perspektif tentang suatu topik. Apakah ada data yang mendukung argumen lain? Adakah bias tersembunyi dalam presentasi informasi tersebut? versifikasi sumber akan membantu kamu membentuk pemahaman yang lebih komprehensif.
Kemudian, Aktiflah dalam diskusi kelas. Ini adalah platform yang sangat baik untuk menguji ide-ide kamu dan mendengarkan pandangan orang lain. Beranikan diri untuk mengemukakan pertanyaan, menyanggah (dengan sopan dan berbasis bukti), atau bahkan sekadar mengutarakan keraguan. Interaksi semacam ini akan memperluas cakrawala pemikiran kamu.
Setelah itu, Perhatikan struktur argumen yang disampaikan. Apakah logis? Apakah premis-premisnya kuat dan didukung bukti yang valid? Identifikasi apakah ada kekeliruan logika atau generalisasi yang terlalu dini. Kemampuan ini akan membantu kamu tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang kurang tepat.
Belajar untuk melihat gambaran besar sambil tetap memperhatikan detail. Berpikir kritis mengharuskan kamu memahami konteks suatu masalah, namun juga mampu menganalisis komponen-komponen kecil yang membentuknya. Keterkaitan antara detail dan konteks sering kali mengungkap pemahaman baru.
Latih diri untuk bersikap skeptis secara konstruktif. Ini bukan berarti menolak segala sesuatu, melainkan mempertanyakan asumsi dasar dan mencari bukti pendukung sebelum menerima suatu klaim. Sikap ini mendorong kamu untuk menggali lebih dalam dan tidak mudah percaya begitu saja pada permukaan informasi.
Tahap terkahir yang harus kamu lakukan adalah refleksikan secara berkala proses belajar kamu. Apa yang kamj pelajari? Bagaimana cara kamu sampai pada kesimpulan tertentu? Apakah ada alternatif pemikiran yang terlewat? Hal ini dikarenakan refleksi diri adalah kunci untuk perbaikan berkelanjutan dalam kemampuan berpikir kritis kamu. (*)
*Reporter : Florencya Alnisa Christin