
PROFESI-UNM.COM – Tim Proyek Kemanusiaan UNM merancang program kerja guna mencegah pernikahan usia anak di Desa Botto. Program kerja ini dipaparkan saat seminar program kerja yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Botto, Polewali Mandar, (10/10).
Program proyek kemanusiaan merupakan salah satu Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). Kompetisi ini merupakan kompetisi dengan sistem kelompok.
Adapun tim proyek kemanusiaan di Desa Botto terdiri dari tujuh orang dari Prodi Bimbingan dan Konseling serta satu orang dari Prodi Pendidikan Kewarganegaraan
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Desa Botto, Abd. Rasyak. S menyambut baik Tim Proyek Kemanusiaan UNM dan berharap agar progam kerja yang dirancang dapat menekan jumlah pernikahan anak di bawah usia yang terjadi di Desa Botto.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi kehadiran mahasiswa sekalian yang siap membantu desa ini dalam mencegah pernikahan anak di bawah usia. Dengan kerja sama ini semoga masyarakat khususnya remaja di Desa Botto dapat terhindar dari pernikahan di bawah usia,” tuturnya.
Koordinator Desa, Alimul Ashar juga berharap agar masyarakat maupun pemerintah setempat dapat berkolaborasi dengan baik guna mencegah remaja di Desa Botto melakukan pernikahan di bawah usia.
“Kami berharap dukungan dari masyarakat dan pemerintah terlibat dalam kegiatan yang kami laksanakan kedepannya guna mencegah pernikahan di bawah umur,” harapnya.
Program Kemanusiaan ini akan berlangsung selama tiga bulan dengan berbagai program kerja yang dirancang guna mencegah pernikahan anak di Desa Botto.
Melalui program ini diharapkan mahasiswa Tim Proyek Kemanusiaan UNM dapat berkontribusi menyelesaikan masalah di Desa Botto dan menumbuhkan remaja cerdas anti pernikahan di bawah usia. (*)
*Reporter: Ulfa Zahirah Sudirman