PROFESI-UNM.COM – Kegiatan Dialog Tokoh dalam rangkaian Darul Arqam Dasar (DAD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan tema berpijak pada nilai, bergerak untuk umat. Kegiatan ini berlangsung di Pusat Dakwah Wilayah Muhammadiyah, Sabtu (31/5).)
Dalam penyampaian materinya, Usman mengangkat pentingnya menanamkan nilai kehati-hatian dalam menjalani hidup, terutama sebagai kader IMM yang membawa identitas gerakan dakwah dan intelektual.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Menepuk air di dulang, akan terkena muka sendiri. Maka penting untuk berhati-hati dalam bersikap. Sedikit saja keliru, kita bisa dinilai buruk,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa kader IMM harus menjunjung tinggi nilai kesederhanaan, sopan santun, serta menjadi teladan dalam sikap dan tindakan. Nilai adat seperti taro ada taro gau menurutnya sejalan dengan prinsip perjuangan IMM yang penuh integritas.
Mengenang masa pengkaderannya di tahun 1996, Usman bercerita tentang perjuangan saat mengikuti DAD dalam kondisi hujan deras di Masjid Ridha. Ia menyampaikan bahwa pengalaman tersebut mengajarkan arti penting perjuangan untuk memperoleh ilmu.
Perluas Wawasan Industri, Himatik UNM Gelar Langkah Baru Kegiatan Visit Company 2025
“Dulu, kami berlomba-lomba mencari kader baru tanpa bantuan media sosial. IMM UNM hari ini sudah jauh berkembang dengan kolaborasi antarfakultas. Itu adalah gerakan baru yang patut kita apresiasi,” tuturnya.
Usman juga menyampaikan pentingnya pengembangan diri, baik dari dalam maupun luar. Ia mencontohkan didikan keluarga sebagai pembentuk karakter, serta organisasi dan perkuliahan sebagai ruang bertumbuh secara sosial dan intelektual.
“Jangan kalian yang ditaklukkan dunia, tapi jadilah orang yang menaklukkan dunia. Caranya dengan belajar, berorganisasi, dan bermuhammadiyah,” pesannya.
Ia pun mengajak kader IMM menjadi role model di tengah lingkungan kampus, menjaga integritas sebagai muslim, dan memanfaatkan setiap potensi yang ada pada diri kita. Sebab, setiap orang punya “mutiara” dalam diri, tinggal bagaimana mengolahnya agar bernilai tinggi.
“Berbuat baiklah, terus belajar, dan jangan sia-siakan setiap momen yang ada,” tutupnya.
Dialog Tokoh ini menjadi wadah refleksi bagi peserta untuk memperkuat jati diri sebagai kader IMM. Melalui nilai-nilai yang ditanamkan, diharapkan peserta mampu membawa semangat perubahan dan berkontribusi nyata dalam lingkungan kampus maupun masyarakat. (*)
*Reporter: Nur Mardatillah