PROFESI-UNM.COM – Food court adalah salah satu sarana yang di sediakan oleh Universitas Negeri Makassar (UNM). Tempat ini menjadi salah satu spot paling ramai di pelataran Menara Pinisi, food court ini tidak hanya selalu dijadikan tempat untuk mengenyangkan perut, kadang kala tempat ini dijadikan sebagai persinggahan ataupun perkumpulan bagi banyak mahasiswa.
Sebagai tempat persinggahan tersebut, hal ini juga perlu di sesuaikan dengan fasilitas. Akan tetapi hal
tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi. Salah satu mahasiswa berinisial A mengungkapkan bahwa fasilitas food court masih kurang layak, terutama pada fasilitas Musholla pada food court.
“Fasilitas mushola food court kurang layak, seperti mukenanya yang sangat bau, bahkan sampai
mau pessing,” ujarnya.
Lampu di musholla tersebut juga tidak ada, bahkan sajadah yang disediakan di sana juga berdebu, bahkan sudah tidak layak digunakan. Dengan fasilitas mushola tersebut, akan mengganggu kekhusyukan dalam beribadah dan berujung pada penilaian masyarakat yang menganggap fasilitas kampus kurang bagus.
“Padahal itu mushola terdekat yang ada di food court, kita taumi semua food court biasa rame kalau ada tamu di UNM, atau wisuda, dan lain lain. Bisa saja itu jadi penilaian kurang bagus juga untuk kampus,” jelasnya.
Pantauan dari awak Profesi, selain fasilitas tersebut terdapat pula penyimpangan. Dimana toilet cowok tidak disediakan cermin dan tempat berwudhu nya juga buntu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama (WR 4), Ichsan Ali mengatakan bahwa tempat wudhu yang buntu tersebut merupakan ulah mahasiswa yang tidak bertanggung jawab. Mahasiswa tersebut membuang pembalut bekas di tempat berwudhu.
“Karena ulah perempuan, karena softex di buang di tempat wudhu tersebut,” tuturnya.
Lanjut, Ichsan Ali mengatakan bahwa mereka sudah sering melakukan perbaikan. Di mana pada saat
perbaikan itu selalu mengeluarkan dana sebesar Rp 400.000 dan apabila hal tersebut selalu dilakukan akan mengeluarkan banyak sekali dana.
Terakhir Ichsan Ali menekankan bahwa mahasiswa perlu menjaga kebersihan lingkungan. Karena dengan menjaga lingkungan tersebut juga akan berdampak baik pada diri kita sendiri. “Mahasiswa perlu menjaga
lingkungan dengan buang sampahnya baik-baik,” tutupnya. (*)
*Tulisan ini telah terbit di tabloid edisi 262.