
PROFESI-UNM.COM – Tanggal 18 Februari lalu seolah menjadi saksi momen bersejarah bagi Sri Rahayu. Psalnya, hari itu menjadi hari spesial dimana Sri Rahayu menjadi pemegang mahkota Duta Pesona Budaya Sulawesi Selatan yang diperebutkan bersama dengan 55 finalis se-Sulawesi Selatan.
Dengan tekad memperkenalkan budaya Mabalendo, budaya khas Luwu ini menjadi penampilan yang paling dibanggakan oleh Ayu. Ia menampilkan budaya asal daerahnya untuk membangkitkan kembali budaya Luwu yang mulai terlupakan.
“Saya kemarin memperkenalkan budaya Luwu yaitu teknik Mabalendo atau teknik menumbuk padi,” kata mahasiswa Sendratasik ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, mahasiswa asal Luwu Timur ini mengatakan, alasan mengangkat budaya teknik Mabalendo yang biasa dilakukan pada saat pesta panen ini dikarenakan salah satu budaya Luwu ini mulai terlupakan di era sekarang.
Tak hanya itu, ia beranggapan berasal dari Jurusan Sendratasik yang mempelajari budaya, jadi selayaknya mengangkat nilai-nilai budaya. Terutama budaya kelahirannya yang lebih melekat pada dirinya.
“Budaya ini hampir punah, dan saya dari jurusan Sendratasik jadi selayaknya saya menagangkat budaya itu kembali agar tetap eksis,” ceritanya. (*)
*Tulisan ini telah terbit di Tabloid Profesi edisi 211