Pahami Teori Humanistik dalam Psikologi Pendidikan

Avatar photo

- Redaksi

Jumat, 10 Februari 2023 - 21:34 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFESI-UNM.COM – Belajar menurut teori humanistik, menekankan pada isi dan proses yang berorientasi pada peserta didik sebagai subjek belajar. Teori ini bertujuan memanusiakan manusia, sehingga ia mampu mengaktualisasikan diri dalam hidup dan penghidupannya. Dengan sifatnya yang deskriptif, seolah-olah teori ini memberi arah proses belajar. Kenyataannya, teori ini sulit diterjemahkan ke dalam langkah-langkah yang lebih praktis dan konkret.

Berikut ini diuraikan teori belajar humanistik, yakni: (1) Teori Belajar Benjamin S. Bloom dan Krathwohl; dan (2) Teori Belajar menurut Kolb.

1. Teori Belajar Benjamin S. Bloom dan Krathwohl

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Belajar menurut Bloom dan Krathwohl merupakan proses perkembangan kemampuan yang mencakup tiga ranah, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor (Rianto, 2000). Selanjutnya Bloom dan Krathwohl menunjukkan tentang kemampuan-kemampuan dasar dari tiga ranah tersebut yang lebih dikenal dengan Taksonomi Bloom untuk dikembangkan dalam diri peserta didik melalui proses pembelajaran.

Proses belajar, baik di sekolah atau di luar sekolah menurut Bloom, menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai Taksonomi Bloom, yaitu kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap individu memiliki persepsi tentang hasil pengamatan terhadap suatu objek. Berarti ia menguasai sesuatu yang diketahui, artinya dalam dirinya terbentuk suatu persepsi dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya. Setiap saat bila diperlukan, pengetahuan yang dimilikinya dapat direproduksi. Banyak atau sedikit, tepat atau kurang tepat pengetahuan itu dapat dimiliki dan dapat diproduksi kembali merupakan tingkat kemampuan kognitif seseorang.

Baca Juga :  Standar dan Sistematika Penulisan Artikel Ilmiah

Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap orang. Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar. Sebagaimana diketahui bahwa hasil belajar merupakan perpaduan antara pembawaan dan pengaruh lingkungan.
Faktor dasar yang berpengaruh menonjol pada kemampuan kognitif. Kemampuan dasar pada ranah kognitif meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan analisis, sintesis, dan evaluasi.

Kemampuan dasar pada ranah afektif meliputi pengenalan, tanggapan, penghargaan, pengorganisasian nilai dan pengalaman. Kemampuan dasar pada ranah psikomotor meliputi gerakan reflek, gerakan dasar, perangkaian gerakan, gerakan wajar, gerakan terampil, dan gerakan komunikatif.

Baca Juga :  [Profesi Wiki] Yuk Kenali Assessment Pembelajaran

2. Teori Belajar Menurut Kolb

Kolb (1984) menyatakan belajar dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu: (1) pengalaman konkret; (2) pengalaman kreatif dan reflektif; (3) konseptualisasi; dan (4) eksperimentasi aktif. Tahapan ini terjadi secara berkesinambungan dan berlangsung di luar kesadaran peserta didik. Berikut ini diuraikan tahapan belajar tersebut.

a. Tahap pengalaman konkret.
Pada tahap ini peserta didik hanya sekadar ikut mengalami suatu peristiwa, belum mengetahui hakikat peristiwa itu, bagaimana dan mengapa peristiwa itu terjadi.

b. Tahap pengamatan kreatif dan reflektif. Pada tahap ini peserta didik lambat laun mampu mengadakan pengamatan secara aktif terhadap suatu peristiwa dan mulai memikirkan untuk memahaminya.

c. Tahap konseptualisasi.
Peserta didik mampu membuat abstraksi dan generalisasi berdasarkan contoh-contoh peristiwa yang diamati.

d. Tahap eksperimen aktif.
Dalam belajar peserta didik mampu menerapkan suatu aturan umum pada situasi baru.

Tulisan ini dikutip di buku Psikologi Pendidikan halaman 117-119 karya Prof. Dr. Nurhidayah, M.Pd., dkk. Diterbitkan oleh Universitas Negeri Malang tahun 2017. (*)

*Reporter: Mujahidah

Berita Terkait

Dana Kuliah Terancam Naik?
Seni Berkuliah: Memaksimalkan Potensi Akademik dan Pribadi
Tips Jitu Imbangkan Kuliah dan Kehidupan Sosial Mahasiswa
Tips Menghadapi Perkuliahan dan Perjalanan Kampus di Tengah Hujan Deras
Tips Sukses Gen Z di Era Digital: Menavigasi Karier, Produktivitas, dan Gaya Hidup
Menjadi Ketua Tingkat yang Baik Juga Ada Tipsnya
Resolusi 2025 Langkah Nyata Menuju Perubahan Besar
Beasiswa LPDP Tahun 2025 Telah Dibuka
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 13:02 WITA

Dana Kuliah Terancam Naik?

Jumat, 7 Februari 2025 - 23:44 WITA

Seni Berkuliah: Memaksimalkan Potensi Akademik dan Pribadi

Jumat, 7 Februari 2025 - 22:33 WITA

Tips Jitu Imbangkan Kuliah dan Kehidupan Sosial Mahasiswa

Sabtu, 1 Februari 2025 - 12:08 WITA

Tips Menghadapi Perkuliahan dan Perjalanan Kampus di Tengah Hujan Deras

Sabtu, 1 Februari 2025 - 11:40 WITA

Tips Sukses Gen Z di Era Digital: Menavigasi Karier, Produktivitas, dan Gaya Hidup

Berita Terbaru

Pendidikan Sejarah

Pameran Sejarah Jadi Wadah Edupreneurship dan Wisata

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:21 WITA

Fakultas Psikologi

Tim BKP Fakultas Psikologi Gelar Psikoedukasi Sex Education di PAUD Kartini

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:00 WITA

Himanis

UMKM Fest Wadah Promosi dan Pemberdayaan UMKM Lokal

Rabu, 7 Mei 2025 - 02:27 WITA