Sebuah Kritik Akan Kampus FIP UNM yang Jauh dari Budaya Pendidikan
PROFESI-UNM.COM – Dunia kampus merupakan sebuah dunia yang idealnya berisi dengan semangat jiwa, budaya, masyarakat yang mempunyai itikad mencerdaskan dan menghidupkan ilmu pengetahuan. Kampus secara penggambaran idealnya merupakan wadah yang berisi gagasan-gagasan prihal keilmuan dan wadah penyadaran secara besar-besaran terhadap realitas dunia.
Namun dengan adanya gambaran idealitas yang diciptakan, realitas pun berbicara sebaliknya. Sebagai institusi pendidikan, kampus UNM terkhususnya FIP seharusnya maju dengan kegiatan-kegiatan yang berbudaya pendidikan. Bukannya budaya yang hidup berbelok pada budaya fakultas seni dan desain. Hal ini bukanlah sesuatu yang imajinatif, tetapi hal ini merupakan penggambaran yang realis terhadap kampus ini. Bukannya para mahasiswa mengembangkan semangat berpikir, berdiskusi, dan beraksi. Malahan hanya disibukkan pada hal-hal yang basa basi.
Keseharian mahasiswa pun masih berjalan pada kebasa-basi-an yang bukannya menciptakan makna pada kampus berpendidikan malahan hanya sibuk pada ranah kerja-mekanis-formalistik yang tak ubahnya menciptakan produk-produk manusia yang bermental apatis, pragmatis, dan mekanis. Hal inilah yang membuat mahasiswa menjadi bisu terhadap persoalan yang ada di dalam dan di luar kampusnya. Menjadikan manusia-manusia yang polos namun berwatak iblis yang hanya mementingkan diri sendiri.
Kurikulum yang Perlu di Ubah
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Adanya budaya tercipta pastinya tak jauh dari buah hasil sistem yang diberlakukan, perlu adanya transformasi dari segi budaya, baik itu perevolusian kurikulum yang seharusnya menyadarkan realitas bukannya memenjarakan kesadaran. Dengan adanya transformasi budaya maka para mahasiswa akan keluar dalam sangkar yang memenjarakan pikiran. Baik itu dari segi literatur yang tak terbatas pada buku kuliah, maupun mata kuliah yang bukan hanya diperuntukkan pada pengembangan untuk menjadi tenaga kerja, tetapi diperuntukkan untuk menjadi manusia seutuhnya.
Pembentukan Budaya Baru
Entahlah revolusi sampai kapan bisa terjadi secara universal dalam dunia pendidikan di negeri ini, tetapi jika mau membenahi dari sekarang, maka bisa saja kampus ini menjadi awal dari revolusi intelektual yang kembali menularkan semangat literasi di negeri ini.
*Penulis adalah Habibi Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Makassar (UNM)