Multilingualisme Sebagai Potensi Studi Internasional Bahasa Jerman

Avatar photo

- Redaksi

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 21:58 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Andrea Bogner (kiri) pada saat memaparkan materi yang Ia bawakan (Foto: Dwi Putri)

PROFESI-UNM.COM – Konferensi internasional Persatuan Jerman Indonesia (iKoniG) ke-6 diselenggarakan di Ballroom Teater Pinisi, Universitas Negeri Makassar. Acara ini mengangkat tema pentingnya multilingualisme dalam studi internasional bahasa Jerman. (17/10)

Dalam kuliah yang disampaikan, Andrea Bogner menjelaskan bahwa signifikansi praktis sehari-hari dari multilingualisme sering kali sulit dipahami oleh pengamat Eropa, mengingat banyak dari mereka yang terbiasa dengan praktik monolingual. Hal ini menunjukkan perlunya pemahaman yang lebih mendalam tentang penggunaan bahasa dalam konteks sehari-hari.

“Sulit dipahami pengamat Eropa karena pemerolehan bahasa dan praktik bahasa sehari-harinya umumnya bersifat monolingual,” ucapnya.

Andrea juga menekankan pentingnya pertemuan budaya sebagai jembatan untuk penerjemahan dan komunikasi.

“Jika seseorang memahami kekhasan budaya bukan sebagai hal yang esensial, maka perjumpaan dan pertukaran di antara budaya akan menjadi lebih nyata,” tuturnya.

Konferensi ini juga membahas bagaimana ilmu pengetahuan bergantung pada berbagai sumber pengetahuan yang harus dinilai relevansinya. Ditekankan bahwa komunikasi sains harus diarahkan pada interkulturalitas untuk menghubungkan karakteristik budaya ilmiah yang berbeda.

Baca Juga Berita :  Prodi PBI FBS UNM Kembali Raih Akreditasi A

Dalam penutupan, para peserta diingatkan akan tugas yang harus dilakukan ke depan, seperti pengembangan model komunikasi sains multibahasa dan integrasi fase multilingualisme dalam kurikulum untuk meningkatkan keterampilan wacana sains internasional.

“Tugas kita yaitu pengembangan model komunikasi, ruang komunikasi sebagai situasi budaya yang tumpang tindih dan untuk mengambangkan peningkatan refleksivitas,” ucapanya.

Acara ini diharapkan dapat memperkaya proses pertukaran ilmu pengetahuan melalui pendekatan yang lebih inklusif dan beragam.(*)

*Reporter : Dwi Putri

Berita Terkait

UNM Buka Program Studi S-1 Sastra Arab, Cetak Sejarah Baru
FBS UNM Road To Pilmapres 2025, Ini Jadwal Lengkapnya
BEM FBS UNM Galang Dana untuk Korban Kebakaran Motor
FBS Kembali Rusuh, Dua Motor Jadi Korban
PKM Buka Kesempatan Luas bagi Mahasiswa
Pusdamm BEM FBS UNM Gelar Pelatihan Jurnalistik, Sebar Dakwah Informatif
Mahasiswa Sastra Indonesia 23 Lakukan Observasi di Kabupaten Bulukumba
Seminar Internasional UNM: Aspek Karir Belajar Bahasa Jerman di Vietnam
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 6 Juli 2025 - 22:34 WITA

UNM Buka Program Studi S-1 Sastra Arab, Cetak Sejarah Baru

Kamis, 15 Mei 2025 - 03:30 WITA

FBS UNM Road To Pilmapres 2025, Ini Jadwal Lengkapnya

Selasa, 4 Maret 2025 - 22:42 WITA

BEM FBS UNM Galang Dana untuk Korban Kebakaran Motor

Sabtu, 22 Februari 2025 - 22:11 WITA

FBS Kembali Rusuh, Dua Motor Jadi Korban

Senin, 27 Januari 2025 - 22:32 WITA

PKM Buka Kesempatan Luas bagi Mahasiswa

Berita Terbaru

Ilustrasi Mahasiswa Mengerjakan Skripsi, (Foto: AI.)

wiki

5 Tool Penunjang Skripsi

Sabtu, 12 Jul 2025 - 01:21 WITA

Potret mahasiswa akhir bersam teman-temannya (Foto: Int)

wiki

Kebiasaan Aneh Mahasiswa Akhir Saat Menyusun Skripsi

Sabtu, 12 Jul 2025 - 01:01 WITA