PROFESI-UNM.COM – Pelatihan konselor sebaya yang digelar oleh Unit Pelaksana Teknis Layanan Bimbingan dan Konseling (UPT LBK) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah resmi berakhir. Kegiatan ini memberikan kesan mendalam dan manfaat nyata bagi para peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan antusias.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan untuk membekali calon konselor sebaya dengan berbagai materi untuk meningkatkan keterampilan dalam menjalankan perannya sebagai konselor sebaya nantinya.
Salah satu peserta, Muh. Faqih Ar-rijal mengungkapkan alasannya tertarik untuk menjadi konselor sebaya karena latar belakang pendidikannya yang relevan dengan konselor sebaya yaitu Bimbingan dan Konseling. Ia melihat peran ini sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri dan keterampilan yang mendukung perjalannya menjadi konselor nantinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alasan saya bergabung menjadi konselor sebaya karena kebetulan saya dari disiplin ilmu yang relevan dengan konselor sebaya ini, yaitu Bimbingan dan Konseling, jadi saya rasa ini adalah langkah awal saya untuk meningkatkan keterampilan sebagai calon konselor nantinya,” ungkapnya.
Mahasiswa Bimbingan dan Konseling ini juga menuturkan bahwa materi yang disampaikan sangat bermanfaat untuk membekali peserta untuk memberikan layanan nantinya. Selain itu, aktivitas yang dilakukan disela penyampaian materi sangat kreatif sehingga peserta tidak jenuh dan bosan.
“Saya rasa materi sangat bermanfaat sekali untuk mendukung dan membekali saya dan teman-teman nantinya dalam memberikan layanan, dan untuk media yang digunakan sangat kreatif tidak membosankan,” tuturnya.
Terakhir, ia menyebut peran konselor sebaya di lingkungan kampus sangat penting. Tidak semua mahasiswa merasa nyaman untuk bercerita atau berkonsultasi dengan dosen atau ke UPT LBK. Banyak di antara mereka yang lebih suka berbagi cerita, masalah, atau kekhawatirannya dengan teman-teman sebayanya
“Menurut saya konselor sebaya dilingkungan kampus sangat penting karena tidak semua mahasiswa mau bercerita dengan dosen atau ke UPT LBK, kebanyakan lebih suka bercerita dengan teman-teman sebayanya,” ujarnya. (*)
*Reporter: Novita Febriyanti
