PROFESI-UNM.COM – Kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya pengalaman praktis semakin meningkat. Program magang kini tak lagi sekadar pelengkap kurikulum, tetapi telah menjadi jembatan strategis menuju dunia kerja. Banyak mahasiswa berlomba-lomba mencari tempat magang yang sesuai dengan minat dan prospek karier masa depan.
Tren ini sejalan dengan kebijakan Kampus Merdeka yang mendorong mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Melalui program magang, mahasiswa mendapatkan kesempatan mengasah keterampilan profesional, memperluas relasi, serta memahami dinamika industri secara langsung.
Di berbagai fakultas, terutama di bidang ekonomi, teknik, dan komunikasi, magang kini menjadi syarat wajib kelulusan. Perusahaan-perusahaan besar pun membuka lebih banyak peluang magang, baik secara luring maupun daring, demi menjaring talenta muda yang potensial.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, tantangan juga muncul. Tak sedikit mahasiswa kesulitan mendapatkan tempat magang karena keterbatasan informasi atau persaingan yang ketat. Selain itu, masih ditemukan ketimpangan antara bidang studi dan pekerjaan yang ditawarkan.
Perbandingan Magang Berdampak dan Magang Mandiri untuk Masa Depan Karir Mahasiswa
Menanggapi hal ini, beberapa kampus mulai menginisiasi program magang terstruktur, bekerja sama langsung dengan mitra industri. Pendekatan ini dinilai lebih efektif karena mampu menjamin kualitas pembimbingan dan kesesuaian kompetensi.
Salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi mengaku, pengalaman magang membantunya lebih siap menghadapi dunia kerja.
Para akademisi pun menekankan pentingnya dukungan dari kampus, termasuk dalam hal pendampingan dan pembekalan soft skill. Pasalnya, keberhasilan magang bukan hanya soal teknis, tapi juga kemampuan beradaptasi, komunikasi, dan etika kerja.
Magang kini bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi mahasiswa yang ingin unggul di era persaingan global. Bukan hanya soal pengalaman, tapi juga sebagai investasi masa depan. (*)
*Reporter: Nurul Adhani Ilham