PROFESI-UNM.COM – Mahasiswa Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Asistensi Mengajar Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar melaksanakan Psikoedukasi di Sekolah Islam Adam & Hawa, Kota Makassar pada Kamis (18/5). Kegiatan ini diikuti oleh 16 orang dari 3 cabang yakni Sekolah Islam Adam & Hawa cabang Makassar, Maros, dan Gowa.
Psikoedukasi ini mengangkat tema “Pentingnya Self-Awareness Guru dalam Mengajar”. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada tenaga pendidik di Sekolah Islam Adam & Hawa terkait dengan pentingnya self-awareness guru dalam mengajar.
”Kegiatan psikoedukasi ini memiliki urgensi yang relatif tinggi dikarenakan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk program kerja kami didasarkan dari kebutuhan para tenaga pendidik di Sekolah Islam Adam & Hawa,” Jelas Dyan salah satu mahasiswa BKP Asistensi Mengajar Mandiri Fakultas Psikologi UNM.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pelaksanaan psikoedukasi ini diawali dengan pemberian pre-test untuk mengetahui kemampuan peserta sebelum pemberian perlakukan yang dalam hal ini berupa pemberian materi. Selanjutnya pemberian materi oleh Amirah Aminanty yang dilanjutkan dengan pemberian post-test dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Pada sesi tanya jawab, beberapa tenaga pendidik menanyakan terkait dengan contoh kasus yang mereka pernah alami selama mengajar di Sekolah Islam Adam & Hawa. Selain itu, peserta juga mengungkapkan kesulitan mereka dalam menghadapi emosi anak, regulasi emosi, dan penanganan anak berkebutuhan khusus.
Mustika, salah satu peserta psikoedukasi menuturkan bahwa ilmu yang telah dibagikan pada kegiatan ini dapat ia terima dan bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Materi yang disajikan dalam kegiatan psikoedukasi ini sangat bermanfaat dikarenakan sangat relate dan bermanfaat bagi kehidupan kami sehari-hari”, tuturnya.
Diakhir sesi, moderator menyimpulkan psikoedukasi mengenai self-awareness ini adalah sebuah proses mengenali perasaan dan perilaku kita. Selain itu, kita perlu mengetahui hal apa yang menjadi penyebab emosi kita. Ini berguna untuk pengambilan keputusan secara logis.
“Dengan menyadari pemicu emosional kita, akan meningkatkan pengambilan keputusan yang rasional yang didasarkan atas pilihan sadar dibandingkan dengan ketika berada pada kondisi emosional yang tidak disadari. ” Tutup Nuradelia selaku moderator. (*)
*Reporter: Nur Arrum Suci Katili