PROFESI-UNM.COM – Keresahan mahasiswa terkait dampak pandemi COVID-19 untuk Pendidikan Tinggi disampaikan di Live Youtube Audensi terbuka bersama Kemendikbud RI, Sabtu (6/6).
Hengki, mahasiswa Universitas Islam Riau, berbicara mewakili mahasiswa Indonesia mempertanyakan perihal tentang evaluasi kegiatan belajar mengajar dalam pelaksanaan pendidikan tinggi pada masa pandemi COVID-19 ini.
Ia juga mempertanyakan beberapa hal lainnya seperti bagaimana tindakan pemerintah untuk bisa mempermudah dalam proses E-Learning sedangkan beberapa mahasiswa dan pelajar lainnya yang ada di pelosok tidak terjangkau jaringan internet.
“Pemerintah sebaiknya mengembangkan aplikasi untuk E-Learning yang menjangkau seluruh daerah, sehingga mempermudah mahasiswa serta pelajar lainnya” ucapnya.
Lanjut, terkait pengadaan subsidi kuota, saat ini pemerintah tidak bekerja sama dengan provider milik Negara tapi swasta, serta kuota yang didapat tidak berbanding lurus dengan kuota yang dikeluarkan mahasiswa.
“Pemerintah sebaiknya bekerjasama dengan Kemenkominfo atau pihak provider lainnya untuk subsudi quota yang diadakan,” tanggasnya.
Beberapa poin tambahan lainnya yakni tentang
Sinkronisasi antar lembaga pemerintah terkait pendidikan dibawah naungan Kemendikbud, Kemenag, dan lainnya juga diperlukan agar koordinasi sigernitas cukup baik.
Terkait klasifikasi kampus BLU dan lain sebagainya, kenapa seolah beberapa dari kampus seperti menunggu komando dri pusat
diperlukan pelatihan dan sosialisasi kepada dosen.
Hal tersebut tidak semua dari mereka menguasai pelaksanaan pembelajaran jarak jauh saat ini
Hengki juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak yang berjuang selama pandemic COVID-19 tapi Ia berharap agar pelaksanaannya tetap tidak mengurangi prinsip dari pendidikan sebenarnya.
“Jangan sampai kami jawaban hanya berujung pada pemakluman seperti kata harap maklum saja,” katanya.
*Reporter: Annisa Maharani Masrurah
Editor: Dewan Ghiyats Yan Galistan