PROFESI-UNM.COM – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mengadakan diskusi publik. Diskusi kali ini mengangkat topik utama mengenai kesesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan pengalihan harga subsidi. Kegiatan ini dilaksanakan secara blended, Rabu (14/9).
Kepala Centre Of Food, Energy and Sustainable Development (CFESD), Abra Talattov mengatakan bahwa pemerintah punya kekhawatiran kenaikan bbm akan menaikkan inflansi yang tinggi. Meski pemerintah percaya diri dengan bantuan sosial yang ada.
“Komitmen pemerintah pusat dan daerah berbeda beda. KNPI harus kawal masing-masing daerah terutama daerah yang inflansinya tinggi,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan seharusnya pemerintah mengadakan subsidi tertutup. Pemerintah juga harus tegas agar BBM tepat sasaran.
Ketua umum KNIP, M. Ryano Panjaitan berharap agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumer saja tetapi bisa menjadi produsen baterai. Ia juga mengharapkan agar subsidi BBM tepat sasaran.
“Kita jangan hanya jadi konsumen, jadilah produsen. kita bisa menjadi produsen baterai apa lagi sumber daya nikel kita yang banyak, subsidi harus tepat sasaran. intinya akan ada rentetan diskusi-diskusi selanjutnya. ini baru pembuka,” katanya. (*)
*Reporter: Anisya Dwi Putri Utami R/Editor: Aliefiah Maghfirah Rahman