PROFESI-UNM.COM – Di era sekarang, ketika segala sesuatu tidak lagi dibatasi oleh geografi, kita sering melihat hal-hal baru yang menjadi tren di berbagai belahan dunia lain. Salah satunya adalah beragam festival Jepang atau kompetisi yang dikhususkan untuk para pencinta anime, istilah untuk film kartun Jepang, atau segala sesuatu yang berhubungan dengan Negeri Sakura tersebut. Cosplay pun mulai menunjukkan taringnya.
Cosplay berasal dari gabungan kata costume dan play yang permainan kostum. Cosplay pertama kali popuer di kalangan remaja Jepang pada tahun 1984 yang dipopulerkan oleh Noboyuki Takahashi. Istilah cosplay sering kita temukan di media sosial ketika salah satu orang mengenakan kostum tertentu. Cosplay sendiri merujuk pada hobi berkostum dan riasan wajah ala karakter animasi, komik, maupun video game. Sedangkan orang yang melakukan hal tersebut disebut sebagai cosplayer.
Di zaman sekarang, untuk menjadi cosplayer sangatlah mudah. Kostum karakter yang ingin diperankan tidak harus kamu beli, karena saat ini sudah banyak penyewaan kostum khusus untuk karakter tertentu, misalnya kostum karakter anime, komik, film, video game, maupun yang lainnya. Perlu diperhatikan, selain meniru busana atau kostum karakter tertentu, penggunaan riasan dan aksesoris juga perlu. Bahkan sikap, sifat, dan pose karakternya pun persis dengan karakter yang ingin diperankan.
Saat ini kamu bisa dengan mudah menemukan cosplayer di acara tertentu, biasanya di event jejepangan. Kamu bisa menemukan berbagai macam jenis cosplayer, mulai dari anak-anak hingga dewasa, karakter dari anime, video game, maupun film terkenal seperti series Marvel.
Jika kamu ingin mecoba menjadi cosplayer, jangan ragu. Dengan tersedianya banyak penyewaan kostum, kamu bisa dengan mudah mendapatkannya tanpa harus membeli dengan harga yang terbilang cukup mahal untuk set kostum cosplay. Jangan khawatir jika kamu tidak dapat menggunakan riasan, kini juga tersedia banyak jasa make up khusus. Banyaknya kemudahan saat ini, kamu tidak perlu merogoh kocek yang banyak untuk menjadi seorang cosplayer.
Nyabodt, salah satu cosplayer yang telah terjun ke dunia cosplayer pada tahun 2015. Awal mula ia memulai cosplay karena menonton anime dan melihat postingan tentang cosplay di media sosial, tertariklah untuk mencoba. Menurutnya, cosplay adalah salah satu cara untuk mengekspresikan diri di tempat umum. Sebagai seorang introvert, ia merasa bebas dan kepercayaan dirinya meningkat. Namun, biaya kostum dan wig, serta membutuhkan perawatan khusus yang tergolong sulit dan mahal menjadi hambatan baginya.
“Saya tertarik cosplay saat melihat postingan di internet, lalu saya minta dibelikan kostum sebagai kado ulang tahun. Namun yah, biaya dan perawatan kostum dan wignya itu tergolong mahal, sakit pinggang ngurus kostum sendiri,” jelasnya.
Mahasiswa UNM yang kerap disapa Nyan ini juga membuka usaha rental kostum. Ia merintis usahanya pada Maret 2022. Banyak resiko yang terjadi saat ia merintis usahanya, bahkan resikonya cukup besar. Lebih banyak rugi dibandingkan dengan labanya. Banyak orang awam yang ingin mencoba cosplay namun tidak mengerti cara perawatan kostum yang dirental. Barang yang telah dirental berpotensi rusak dan merugikan Nyan sebagai pemilik.
“Lebih banyak ruginya sih, misalnya ada aksesoris yang hilang, kostum yang robek, atau wig yang sangat kusut,” keluhnya.
Namun, ia tetap memilih usaha tersebut karena merasa senang, selagi menyalurkan hobi yang telah lama dilakukan. Menurutnya, cosplay bersama orang lain itu menyenangkan walaupun hanya sekedar merental saja.
Jangan ragu jika kalian yang berhijab ingin mencoba cosplay. Kamu dapat mengkreasikan kostum yang mungkin tidak menutup aurat dengan menggunakan manset, legging atau celana panjang, dan juga kerudung. Di acaraacara jejepangan pun mudah ditemukan cosplayer yang berhijab.
Kei, salah satu dari beberapa orang yang merental kostum untuk cosplay, ia menggunakan hijab saat sedang bercosplay. Menurutnya, waliaupun cosplayer hijab tetap bisa eksis di kalangan cosplayer lainnya. Kreasikan saja sebisa mungkin mirip dengan karakter yang sedang diperankan, namun tetap tertutup. “Saya sering cosplay juga, menggunakan kerudung. Biasnya pake manset, legging dan kaos kaki. Kerudungnya dimodel sesuai dengan rambut karak t e r n y a , atau casual juga b i s a , ” jelasnya.
Lambat laun, penggemar anime melihat hal ini menjadi sesuatu yang menarik untuk disebarkan secara lebih masif. Sehingga akhirnya di tahun 2004 kian tumbuh komunitas-komunitas kecil yang terdiri dari para penggemar anime yang juga menjadi seorang cosplayer. Kamu dapat mencoba tren ini dengan memperhatikan aturanaturan yang disediakan oleh tiap perental kostum. Kamu dapat menemukan banyak rentalan kostum di sosial media ataupun khusus di Kota Makassar. Tetap perhatikan kostum yang kamu pakai, dan jangan merusak atau menghilangkan barang apapun. (*)
*Tulisan ini telah terbit di tabloid edisi 262