PROFESI-UNM.COM – Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengalami penyerangan pada Minggu, (4/6). Beberapa fasilitas kampus hingga kendaraan pribadi rusak, berikut kronologinya.
Mahasiswa FBS, Z (inisial) membeberkan bahwa sesaat sebelum penyerangan terjadi, aktivitas di fakultas berjalan seperti biasa dan beberapa mahasiswa akan meninggalkan area kampus. Sementara itu, terdengar suara motor dan klakson di area kampus. Suara nyaring tersebut berasal dari pengendara yang berkelompok memainkan gas motornya.
“Sekitar jam 10 sampai 12 malam ada keluar masuk motor gas-gas (menggeber-geber) dan klakson. Saat itu, sebagian mahasiswa di FBS sudah melakukan latihan dan sudah mau pulang,” ujar Z, Minggu (4/6).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut, sekitar pukul 00.00 WITA nampak ada satu bus yang mengangkut rombongan orang masuk ke dalam kampus. Beberapa menit kemudian bus tersebut keluar dari kampus. Tak lama kemudian, bentrokan pun pecah.
“Tak lama setelah itu, bus keluar. Beberapa menit kemudian, terdengar suara teriakan disertai lemparan batu, di situ suasana kampus menjadi gelap (lampunya mati),” ujarnya.
Setelah itu, beberapa mahasiswa FBS yang masih berada dalam kampus kemudian pulang. Kondisi fakultas pun sepi lantaran beberapa mahasiswa telah meninggalkan kampus.
Namun beberapa jam kemudian, muncul kelompok massa memasuk area fakultas dari pagar samping. Diketahui, rombongan tersebut membawa senjata tajam berupa parang dan busur. Rombongan tersebut merusak beberapa fasilitas yang ada di fakultas.
“Jam setengah 4 itu, rombongan massa memasuki area FBS dari arah samping (pagar). Mereka dilengkapi dengan sajam berupa parang dan busur. Mereka merusak beberapa fasilitas seperti kaca ruangan dan membakar sekretariat FBS,” ucap dia.
Salah seorang mahasiswa UNM, Nur Ali mengaku bahwa saat terjadi bentrokan, beberapa fasilitas kampus mengalami kerusakan. Kaca di gedung kelas hingga gedung pimpinan FBS turut rusak.
“Banyak rusak, kaca pecah yang di kelas-kelas, kaca gedung birokrasi,” tuturnya.
Tak hanya kerusakan fasilitas kampus, sejumlah kendaraan pribadi yang terparkir di fakultas menjadi korban. Sebanyak 10 motor mengalami kerusakan.
“Tidak ada bakar motor, cuma dirusak, sekitar 10 motor (dirusak),” ujarnya.
Sementara itu, Pihak kepolisian mengamankan beberapa barang bukti pasca penyerangan antar mahasiswa itu. Diantaranya yakni 24 buah anak panah busur, dua buah parang, dan satu tongkat besi. (*)
*Reporter: Nur Arrum Suci Katili