PROFESI-UNM.COM – Agenda pembekalan materi mengawali kegiatan Diklat Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (DJMTD) 2019 yang diselenggarakan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM).
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, DJMTD kali ini mengangkat konvergensi media sebagai terobosan baru.
Dibawakan oleh eks jurnalis harian Fajar, Dian Muhtadiah Hamna, pemateri ini mengkaji konvergensi media, mulai dari definisi, awal terjadinya, dampak, hingga manfaatnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengawali materinya, pemimpin redaksi Pijar News ini mengatakan konvergensi media di Indonesia sendiri tumbuh pada dekade 2000an sejak munculnya internet dan digitalisasi informasi.
“Fenomena ini terlihat dari banyaknya pengguna media sosial yang memanfaatkan fitur story maupun status di Instagram, Facebook, What’s app,” katanya.
Lebih lanjut, ia menambahkan, konvergensi media di Indonesia berangkat dari model surat kabar cetak yang kini sudah berkolaborasi dengan media online. Dalam perkembangannya kemudian, kolaborasi tersebut menular dengan mengikutsertakan media radio dan televisi.
“Jurnalis itu dinamis. Olehnya harus terus belajar dan mengembangkan diri,” katanya.
Di akhir, dosen program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar ini juga menjelaskan dampak dari konvergensi media.
“Konvergensi media membuat intesitas pertemuan secara face to face berkurang, namun dibalik itu juga memudahkan khalayak untuk mendapatkan informasi lebih cepat,” katanya. (*)
*Reporter: Andi Dela Irmawati