
Universitas Negeri Makassar (UNM) bersama Universitas Islam Makassar (UIM) melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat berupa pengimplementasian Sistem Pengairan Berbasis Tenaga Surya pada Perkebunan Holtikultura di Desa Gunung Silanu, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.
Kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ini melibatkan 20 mahasiswa dari Fakultas Teknik (FT) UNM dan lima mahasiswa dari Fakultas Pertanian UIM, yang dibimbing langsung oleh tiga dosen untuk mengimplementasikan teknologi ini, diantaranya Fitrah Asma Darmawan, Ismail Aqsha, dan Helda Ibrahim. Kegiatan ini didanai langsung dari Direktorat Riset, Teknologi, Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud-Ristek).
Selain melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Desa Gunung Silanu, Tim PMM Desa Gunung Silanu akan melaksanakan kegiatan tambahan lainnya seperti mengajar di beberapa sekolah yang ada di Desa Gunung Silanu, setiap pekannya melakukan kerja bakti di masjid atau mushollah, pembersihan drainase desa, pembuatan tempat pembakaran sampah yang ergonomis, dan kerja bakti di beberapa fasilitas umum desa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Desa Gunung Silanu melakukan seminar program kerja dan pengenalan teknologi pompa irigasi ramah lingkungan berbasis tenaga surya. Seminar program kerja ini dilaksanakan di Aula Balai Desa yang dihadiri langsung oleh Kepala Desa Gunung Silanu, Badan Permusyarawatan Desa (BPD), Perwakilan Kelompok Tani, beberapa Kepala Dusun yang ada di Desa Gunung Silanu, Tokoh Masyarakat Desa Gunung Silanu, dan Karang Taruna.
Kepala Desa Gunung Silanu, Nasrullah dalam sambutannya berterima kasih kepada tim dosen dan mahasiswa dari UNM dan UIM yang berkenan untuk mengimplementasikan teknologi pertanian yang ramah lingkungan ini kepada warga, khususnya kepada kelompok tani Desa Gunung Silanu yang selama ini belum memiliki wawasan yang cukup terkait hal tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak UNM dan UIM, terutama dosen pembimbing dan tim peneliti, karena megimplementasikan disini yang sangat bermanfaat oleh masyarakat kami. Dengan adanya program penelitian implementasi ini sangat berguna dan bermanfaat untuk desa ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, Nasrullah berharap agar nantinya ketika implementasi pengairan berbasis tenaga surya ini berhasil, bisa menjadi desa percontohan bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Jeneponto yang mengalami masalah yang sama yaitu kekurangan suplai air untuk lahan-lahan pertanian dan perkebunan.
“Ini akan sangat membantu untuk warga kami, dalam melihat hasil dari sistem pengairan berbasis tenaga surya, dan ini yang pertama kali dilaksanakan di Jeneponto, jika hasilnya nanti bagus, kami akan anggarkan di setiap dusun,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana Penelitian dan Pengabdian, Fitrah Asma Darmawan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini direncanakan berlangsung selama empat bulan, dimulai sejak September hingga Desember mendatang untuk semua alur perencanaan hingga pengimplementasian seperti observasi, desain, dan implementasi itu sendiri.
“Melalui kegiatan ini tujuannya kami berharap bisa mengimplementasikan teknologi sistem pengairan berbasis tenaga surya, itu menjadi tujuan utama penelitian kami. Penelitian dan pengabdian masyarakat ini akan berlangsung selama empat bulan lamanya,” jelasnya.
Lanjut, Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika ini mengatakan implementasi teknologi ini rencananya dilakukan di Dusun Parangbenrong, dimana dusun tersebut terdapat sumber air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Parangbenrong yang tidak pernah kering, namun posisinya lebih rendah dibanding lahan pertanian dan perkebunan petani. Oleh karena itu dibutuhkan teknologi pompa berbasis tenaga surya yang dapat memompa air naik ke lahan perkebunan warga.
“Kalau di tahun-tahun sebelumnya itu menggunakan bahan bakar diesel di sawah, tahun ini sekarang akan lebih menghemat karena menggunakan tenaga surya. Di sini khusus perkebunan holtikultura, apalagi rencana lokasinya memang kontur tanahnya miring, dan akan diteliti lebih lanjut lagi air yang dibawa naik dan disalurkan,” tuturnya.(*)
*Tulisan ini telah terbit di Tabloid Edisi 268 November 2023