Ki Dharmaningtyas: Dulu Pendidikan Untuk Mencerdaskan, Sekarang Produk Jasa yang Diperdagangkan

Avatar photo

- Redaksi

Kamis, 28 November 2019 - 14:13 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFESI-UNM.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) menghadirkan penulis sekaligus aktivis pendidikan taman siswa, Ki Darmaningtyas sebagai pemateri pada Seminar Riset Nasional di Ballroom Teater Lt. 3 Menara Pinisi UNM, Kamis (28/11).

Ki Darmaningtyas ialah seorang penulis buku terkenal, salah satu bukunya yang berjudul “Melawan Liberalisasi Pendidikan” merupakan hasil dari kegelisahan beliau tentang Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (UU BHP) No. 9 Tahun 2009 dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Menurut beliau, pendidikan di Indonesia sangat rentan dikomersialisasi karena penduduknya sangat banyak dan jumlah orang yang berpendidikan sangat sedikit.

“Persentasi orang Indonesia yang bersekolah di usia 18-23 tahun hanya 32% dari total 100%. Tidak seperti di Negara Korea yang 100%,” katanya.

Komersialisasi pendidikan juga menjadikan pendidikan sebagai barang dagangan seperti bimbingan belajar (bimbel), kursus, atau privat untuk mencari keuntungan. Sistem seperti ini menyebabkan kerugian untuk bangsa Indonesia itu sendiri.

“Dulu pendidikan untuk mencerdaskan, sekarang banyak menjadi produk jasa yang diperdagangkan,” katanya.

Lalu, RSBI juga tak luput disinggung oleh beliau. Sistem tersebut membuat rugi Indonesia karena memakai produk hasil dari luar negeri.

“Kita pakai buku berbahasa Inggris. Secara tidak sadar kita membayar penulis, percetakan, dan juga distributornya. Kita bangsa Indonesia hanya sebagai konsumen saja.” tuturnya.

Baca Juga Berita :  Sadarkan Peran Mahasiswa Baru, BEM FPsi Gelar LDKM

Setelah diriset dan dikaji oleh beliau dan orang-orang yang terlibat, sistem RSBI dihapus dan tidak lagi diperbarui.

Ki Darmaningtyas berharap, pendidikan di Indonesia segera membaik, pemerataan pendidikan khususnya di pedesaan dan daerah terpencil yang sulit dijangkau.

“Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terkemuka hanya terpusat di Pulau Jawa dan di perkotaan. Biaya kuliah yang mahal menyebabkan warga miskin dan pelosok pedesaan kesulitan.” katanya.

*Reporter: Azwar Anas/Editor: Andi Dela Irmawati

Berita Terkait

BEM FBS UNM Gelar LK II, Mantapkan Estafet Kepemimpinan
Rektor UNM Soroti UKT saat Pelantikan Lembaga Kemahasiswaan
MP Ekolibrium FEB UNM Gelar Forum Evaluasi dan Penguatan Organisasi
Musprodi HMPS ACCESS Tetapkan M. Khoiril Imam. Sebagai Ketua Umum
Farid Irjum Terpilih Sebagai Ketua PRASASTI HMJ Bahasa Inggris FBS UNM 2025–2026
Kisah Aslinda, Perempuan Pinrang yang Menjadi Pilar Akademik UNM
Kepemimpinan Baru Hadir, HMPS PAP UNM Siap Bergerak Lebih Inklusif
LPM Penalaran UNM Kembali Wujudkan Kosistensi Ilmiah Melalui Seminar Hasil PMP-OMK XXVIII
Berita ini 0 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 14:40 WITA

BEM FBS UNM Gelar LK II, Mantapkan Estafet Kepemimpinan

Jumat, 11 Juli 2025 - 16:09 WITA

Rektor UNM Soroti UKT saat Pelantikan Lembaga Kemahasiswaan

Selasa, 8 Juli 2025 - 00:06 WITA

MP Ekolibrium FEB UNM Gelar Forum Evaluasi dan Penguatan Organisasi

Senin, 7 Juli 2025 - 22:20 WITA

Musprodi HMPS ACCESS Tetapkan M. Khoiril Imam. Sebagai Ketua Umum

Rabu, 2 Juli 2025 - 23:16 WITA

Farid Irjum Terpilih Sebagai Ketua PRASASTI HMJ Bahasa Inggris FBS UNM 2025–2026

Berita Terbaru

Momen foto bersama peserta DJMTD 2024, (Foto: Dok. Profesi)

DJMTD

Coming Soon! DJMTD 2025 Profesi UNM, Saatnya Jadi Persma

Minggu, 20 Jul 2025 - 11:38 WITA

ilustrasi Seseorang yang bingung pilih kerja dari kemampuan atau sesuai jurusan (Foto:AI)

PROFESI WIKI

Pilih Kerja Sesuai Jurusan atau Kemampuan? Begini Tipsnya!

Sabtu, 19 Jul 2025 - 11:45 WITA

Potret sekelompok orang sedang berkomunikasi, (Foto: Int.)

Opini

Seni Berbicara, Kemampuan Persuasif dalam Berkomunikasi

Jumat, 18 Jul 2025 - 17:13 WITA