
PROFESI-UNM.COM – Memasuki 10 hari terakhir Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah karena di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Rasulullah SAW semakin memperbanyak amal ibadah pada periode ini, menjadikannya waktu paling istimewa dalam bulan suci.
Salah satu amalan utama di 10 hari terakhir adalah melakukan i’tikaf, yakni berdiam diri di masjid untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. I’tikaf menjadi kesempatan untuk meningkatkan fokus dalam beribadah, menjauh dari kesibukan dunia, serta memperbanyak doa dan dzikir. Rasulullah SAW sendiri selalu melakukan i’tikaf di masjid pada 10 hari terakhir Ramadan sebagai bentuk keseriusan dalam mencari Lailatul Qadar.
Selain i’tikaf, memperbanyak shalat malam seperti Tahajud dan shalat hajat juga sangat perlu. Malam-malam terakhir Ramadan adalah waktu terbaik untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an juga menjadi amalan yang sangat perlu. Ramadan adalah bulan turunnya Al-Qur’an, sehingga momen ini dapat bermanfaat untuk mendekatkan diri kepada kitab suci dan mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sedekah juga menjadi ibadah yang bernilai tinggi di akhir Ramadan. Memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, terutama dalam bentuk makanan dan zakat fitrah, akan menjadi pelengkap ibadah puasa. Zakat fitrah wajib sebelum hari raya Idulfitri sebagai bentuk penyucian diri bagi orang yang berpuasa dan sebagai bantuan bagi mereka yang kurang mampu agar dapat merayakan Idulfitri dengan bahagia.
Malam-malam terakhir Ramadan adalah kesempatan emas yang sayang terlewatkan. Dengan memperbanyak ibadah, doa, dan amal kebaikan, umat Islam dapat meraih keutamaan Lailatul Qadar serta memperoleh ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. (*)
*Reporter: Nurul Adhani Ilham