
PROFESI-UNM.COM – Kebiasaan begadang di kalangan mahasiswa telah menjadi fenomena yang umum terjadi. Banyak mahasiswa yang menghabiskan waktu malam mereka untuk menyelesaikan tugas, belajar menjelang ujian, mengikuti kegiatan organisasi, atau sekadar menikmati hiburan seperti bermain game dan menonton film.
Meskipun terlihat sebagai hal yang wajar, kebiasaan begadang ternyata memiliki dampak serius terhadap kesehatan fisik dan mental. Secara fisik, begadang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi. Begadang juga berpotensi meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular karena tingginya kadar hormon stres seperti kortisol yang dapat memengaruhi tekanan darah dan denyut jantung.
Dari segi kesehatan mental, kebiasaan begadang dapat memicu berbagai gangguan psikologis. Mahasiswa yang kurang tidur cenderung mengalami perubahan mood yang drastis, seperti mudah marah, merasa cemas, atau bahkan depresi.
Kurangnya waktu tidur juga berdampak pada kemampuan otak untuk berkonsentrasi dan mengingat informasi. Hal ini tentu saja menjadi masalah besar bagi mahasiswa yang membutuhkan fokus tinggi dalam kegiatan akademik mereka.
Untuk mengatasi kebiasaan begadang, mahasiswa perlu menerapkan manajemen waktu yang baik agar dapat menyelesaikan tugas tanpa harus mengorbankan waktu tidur. Selain itu, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan menghindari konsumsi kafein di malam hari juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Dengan menjaga pola tidur yang sehat, mahasiswa tidak hanya akan merasa lebih segar dan produktif tetapi juga dapat menjaga kesehatan fisik dan mental mereka dalam jangka panjang.
Dampak negatif begadang terhadap kesehatan tidak bisa diabaikan begitu saja. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menyadari bahaya kebiasaan ini dan berusaha memperbaiki pola hidup demi masa depan yang lebih baik. (*)
*Reporter: Elsa Amelia