
PROFESI-UNM.COM – Salah satu penyandang Difabel atau keterbatasan fisik, Herman ikut menjadi peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 di Universitas Negeri Makassar (UNM). Ia menjalani tes di International Office Lantai Tiga Program Pascasarjana (PPs) UNM pada 16 Mei.
Ia memilih program studi (Prodi) Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM. Menurutnya, dengan masuk prodi tersebut, ia ingin mengajarkan para mahasiswa untuk tetap meraih tujuannya meski memiliki keterbatasan fisik.
Pria asal Makassar ini pun bercerita, bahwa sejak kecil dirinya memang memiliki impian menjadi salah satu pencetak pendidik. Hal ini dilakukan demi membanggakan orang tuanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Motivasi saya ingin jadi guru terus jadi kebanggaan orang tua,” tuturnya.
Lanjut, ia mengaku, kerap mendapat cibiran dari orang lantaran memiliki keterbatasan fisik. Namun hal tersebut tidak menjadi halangan bagi dirinya untuk tetap meneruskan pendidikan. Dukungan teman sebayanya saat SMA dulu membuat dirinya optimis.
“Sering sekali tapi yah mau diapa. Semangat saja terus lagian temanku juga selalu mendukung,” akuinya.
Ia berharap, mendapat kesempatan untuk kuliah di UNM. Meski memiliki keterbatasan, ia mengaku ingin disetarakan dengan orang normal. “Mudah-mudahn bisa lulus dan masuk disini,” harapnya. (*)
*Reporter: Muh. Agung Eka S