PROFESI-UNM.COM – Informatics and Computer Engineering Sport (ICE SPORT) 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dan Komputer (JTIK) Universitas Negeri Makassar kembali hadir sebagai ajang kompetisi yang tidak hanya penuh semangat, tapi juga tertib dan terorganisir. Di balik suksesnya pelaksanaan, peran berbagai divisi menjadi kunci utama terciptanya alur kegiatan yang lancar sejak hari pertama.
Muh. Syuaib Alfareza, yang akrab disapa Ai, selaku Koordinator Acara, mengungkapkan bahwa proses penyusunan rundown ini kita lakukan dengan cermat dan kolaboratif. Mulai dari jumlah tim, waktu bermain tempat, koordinasi dengan divisi lain untuk memastikan tidak ada jadwal yang bertabrakan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tentunya, proses penyusunan rundown kami mulai dengan membuat estimasi jumlah tim yang kemungkinan besar akan mendaftar pada masing-masing cabor. Dari situ kami memetakan kebutuhan waktu dan tempat untuk setiap pertandingan,” jelasnya.
Selain itu, untuk memastikan pertandingan mulai tepat waktu, panitia rutin mengirimkan pengingat kepada peserta. Menurut Ai, komunikasi internal panitia juga dijaga ketat agar kendala seperti hujan atau keterlambatan dapat segera teratasi dengan revisi jadwal yang cepat dan efisien.
“Kami selalu memberikan pengingat kepada para peserta satu hari sebelum pertandingan berlangsung. Hal ini dibantu langsung oleh divisi humas,” ujarnya.
Dari sisi koordinator divisi publikasi dan dokumentasi (Pubdok), Eqhy pratama mengungkapkan inovasi baru. Dengan melalui maskot bernama JOKO dengan makna yang mendalam, seekor hiu yang melambangkan semangat pantang menyerah.
“Hiu tidak bisa berhenti berenang, karena kalau berhenti ia mati. Itu menyimbolkan semangat Beyond The Limit,” ungkapnya.
Dengan sinergi antar panitia dan antusiasme peserta yang tinggi, ICE SPORT 2025 bukan hanya meriah di lapangan, tetapi juga sukses dalam manajemen acaranya.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa ketika semangat kompetisi dan kerja sama dipadukan, hasil yang dicapai bisa benar-benar melampaui batas. (*)
*Reporter: Insyiraah Putri Aeni Hs