
PROFESI-UNM.COM – Himpunan Mahasiswa Otomotif (HMO) Universitas Negeri Makassar bantah adanya mahasiswa yang dikeroyok saat LDK berlangsung.
Salah satu pengurus HMO FT UNM berinisial Y menyebutkan insiden mahasiswa yang dikeroyok terjadi saat LDK sudah selesai.
LDK sendiri berakhir pukul 17.00 WITA dan peserta sudah dipulangkan, begitupun kepengurusan sudah bubar dan balik pada pukul 19.00 WITA.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kejadian pada Selasa malam tanggal 11 Juni tidak ada sangkut pautnya kegiatan LDK dikarenakan rangkaian LDK itu sampai jam 17.00,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa kejadian terjadi saat ada perkumpulan di Gazebo dan Korban disuruh untuk pulang karena terindikasi tidak pernah mengikuti LDK sebelumnya, sementara pembahasan saat perkumpulan berlangsung mengenai LDK.
Kejadian berlanjut saat korban ingin pulang dan melontarkan kata-kata mengancam yang berbunyi “kutungguko semua di luar ta*****”.
Hal ini sudah menimbulkan amarah dari orang-orang yang berada di lokasi, namun emosi dalam hal ini masih bisa terkontrol.
Selanjutnya, korban teriak kembali menggunakan kata-kata menantang seperti “maju moko sini” yang Ia ulang beberapa kali dan hal inilah yang memicu perkelahian antara korban dengan pelaku.
“Di situlah pelaku mulai memuncak emosinya berkelahi lah korban dengan pelaku,” ucap Y saat menghubungi awak Profesi.
Dugaan keterkaitan antara LDK dan insiden pengeroyokan kembali di bantah oleh Nizam selaku Koordinator Steering LDK yang menyebutkan bahwa peristiwa yang terjadi tidak ada sangkut pautnya dengan kegiatan yang terlaksana.
“Iya, yang perlu saya sampaikan bahwa peristiwa tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan kegiatan yang kami laksanakan,” tuturnya. (*)
*Reporter: Nurul Mutmainna