
PROFESI-UNM.COM – Halo, Sobat Merdeka! Apa Kabar?? Saya Isda mahasiswa dari Universitas Negeri Makassar, Program Studi S1 Administrasi Kesehatan Angkatan 2022, yang dengan antusias ingin berbagi pengalaman menarik selama terlibat dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Airlangga. Mari membaca kisah ini hingga akhir.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) menjadi salah satu program unggulan Ditjen Diktiristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini memberikan peluang kepada mahasiswa untuk menggali pengalaman belajar di luar lingkup Program Studi dan Perguruan Tinggi (PT) asal mereka. Dengan berhasil melewati seleksi, mahasiswa dapat menjalani periode pembelajaran di luar kampus, menjelajahi dan memahami keberagaman budaya nusantara, serta menjalin persahabatan dengan sesama mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia Penyambutan mahasiswa Inbound dan pelepasan mahasiswa Outbound program Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Pada tanggal 2 September 2023, kami secara resmi disambut di Gedung Rektorat Universitas Airlangga. Bersama dengan 390 mahasiswa dari seluruh Indonesia, ada banyak sekali rangkaian kegiatannya mulai dari pembukaan, pembacaan doa, tarian, nyanyian, sambutan dari Bapak Rektor, dan seluruh civitas akademika, dan masih banyak lagi lainnya. Sebagai kenang-kenangan, kami diberikan tumbler dan totebag resmi dari Universitas Airlangga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada hari yang sama, saya pertama kali bertemu dengan teman-teman Modul Nusantara bersama Ibu Ratnaningtyas Wahyu Kusuma Wardani dan LO Mba Diaz Zulfa Farida Aini. Pertemuan awal kami dimulai dengan perkenalan, di mana kami saling menyebutkan nama, universitas asal, hobi, hingga makanan favorit. Hasilnya, kami menetapkan nama modul kami sebagai AKSARA dengan slogan “Catatanku Membuatmu Tidak Terlupakan.”
Kegiatan Modul Nusantara menjadi favorit saya karena memungkinkan kami untuk menjelajahi Surabaya dan sekitarnya tanpa biaya, termasuk fasilitas makanan dan transportasi yang disediakan secara gratis. Apalagi, menjalani Modul Nusantara bersama tim Aksara pasti seru. Selama lebih dari tiga bulan, kami telah mengunjungi berbagai tempat seperti Kampung Lawas Maspati, Klenteng Sanggar Agung, Benteng Kedung Cowek, Museum De Javasche Bank, Masjid Peneleh, Pura Agung Jagat Krana, Taman Mangrove, Kampung Nelayan Warna-Warni Tuban, dan masih banyak lagi.
Selama di UNAIR tentunya saya juga ikut aktif dalam proses pembelajaran, Pembelajaran di UNAIR begitu menyenangkan. Cara mengajar dosen sangat interaktif, karena mahasiswa sering diajak untuk berdiskusi tentang materi yang dipelajari. Mahasiswa UNAIR gak kalah asik, mereka semua menerima kami dengan baik, dalam berdiskusi pun kami di ajak untuk aktif dan dirangkul bersama. Selain itu fasilitas didalam maupun diluar kelas juga sangat terpenuhi sehingga menambah semangat untuk belajar.
Selama ikut PMM, saya banyak merasakan pengalaman baru, bertemu teman dari berbagai suku, mencoba makanan khas dari berbagai daerah, dan bahkan mengenal logat mereka meskipun hanya sedikit.
Rupanya, slogan PMM benar adanya, “Bertukar Sementara Bermakna Selamanya.” Saya yakin tidak akan pernah melupakan banyak kesan dan pengalaman selama tinggal di Kota Pahlawan Surabaya. Kota yang nyaman dan asri ini telah menjadi bagian tak terlupakan dari masa muda saya selama menjadi mahasiswa. (*)
* Penulis bernama Isda mahasiswa Jurusan Administrasi Kesehatan angkatan 2022 dan bertempat tinggal di Kompleks Kesehatan Blok K18/19, Banta-Bantaeng