
PROFESI-UNM.COM – Ramdani S. terpilih sebagai Ketua Umum LPM Penalaran Universitas Negeri Makassar (UNM) Periode 2023-2024. Ia menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua umum sejak UKM Penelitian itu berdiri sejak tahun 1998.
Kegiatan musyawarah besar yang merupakan sekaligus tempat pemilihan ketua umum baru itu dilaksanakan pada tanggal 20 hingga 24 Desember.
Untuk agenda pemilihan dan penetapan ketua umum dilaksanakan di hari terakhir Musyawarah Besar, tepatnya tanggal 24 Desember 2023. Namun sebelum sampai pada hari pemilihan, calon ketua umum telah melewati beberapa tahapan seperti penetapan bakal calon berdasarkan hasil pemungutan suara pada tanggal 5 Desember 2023, Internalisasi bakal calon ketua umum, pengumpulan berkas bakal calon ketua umum sebelum ditetapkan sebagai calon ketua umum pada tanggal 17 Desember, serta dilanjutkan dengan internalisasi calon ketua umum dan pemaparan visi misi calon ketua umum.
Dani (sapaannya) berhasil mengalahkan 7 calon ketua umum lainnya. Ia mengungkapkan tidak sangka akan keluar sebagai ketua umum terpilih, terlebih menjadi perempuan pertama yang berhasil menjadi ketua umum LPM Penalaran.
“Saya tidak menyangka akan terpilih menjadi ketua umum dari 7 calon ketua umum yang ada dan sekaligus menjadi ketua umum perempuan pertama di LPM Penalaran UNM,” katanya.
Mahasiswi Prodi Pendidikan Administrasi itu juga menambahkan tentang banyaknya pertanyaan akan seperti apa LPM Penalaran di tangan seorang perempuan. Karena sebelumnya, sudah ada beberapa calon ketua umum perempuan namun tidak berhasil terpilih.
“Sebelumnya sudah ada beberapa bakal calon ketua umum perempuan. Sehingga hal ini juga mengundang banyak pertanyaan akan seperti apa Penalaran yang dipimpin oleh seorang perempuan,” tambahnya.
Terakhir, Mahasiswi angkatan 2021 itu berharap dapat membawa Penalaran menjadi lebih baik, serta memberikan dampak positif bagi banyak pihak. Ia juga berpesan bahwa semoga setelah dirinya berhasil menjadi ketua umum, itu bisa menjadi tonggak sejarah yang dapat di ikuti oleh perempuan lainnya.
“Saya berharap bisa mengembangkan dan membawa Penalaran menjadi lebih baik. Saya sendiri selaku ketua umum perempuan pertama di Penalaran nantinya akan jadi tonggak sejarah yang bisa dicontoh oleh perempuan lainnya, bahwa mepemimpinan itu tidak melekat pada gender,” tutupnya. (*)
*Reporter: Ibnu Qayyum Abdullah