PROFESI-UNM.COM – Minuman manis telah menjadi bagian umum dari pola makan modern yang banyak dikonsumsi di berbagai kalangan. Namun, minuman ini mengandung kadar gula yang tinggi, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Konsumsi minuman manis secara rutin dan berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, penyakit metabolik, kerusakan gigi, dan gangguan fungsi organ. Selain itu, pola makan tinggi gula juga dapat memengaruhi energi dan fokus belajar, sehingga berdampak pada performa akademik secara keseluruhan.
Banyak minuman manis mengandung gula tersembunyi dalam jumlah yang sangat tinggi, sering kali tidak terlihat oleh konsumen. Beberapa produk bahkan mengandung gula melebihi batas asupan harian, sehingga berisiko menimbulkan dampak kesehatan jika dikonsumsi secara rutin.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jangan Remehkan Dampak Begadang bagi Kesehatan Mahasiswa
Biasakan minum air putih, teh tanpa gula, atau minuman rendah kalori sebagai pengganti. Membaca label nutrisi sebelum membeli dan membatasi frekuensi pembelian minuman manis juga membantu mengendalikan asupan gula harian.
Selain berdampak pada kesehatan fisik, konsumsi minuman manis secara berlebihan juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula berkaitan dengan peningkatan risiko depresi dan perubahan suasana hati, terutama jika penggunaan dalam jangka panjang tanpa pola makan yang seimbang.
Penting bagi mahasiswa dan pelajar untuk mulai membentuk kebiasaan konsumsi yang lebih sehat sejak dini. Dengan mengurangi minuman manis dan menggantinya dengan pilihan yang lebih bernutrisi, mereka tidak hanya menjaga tubuh tetap bugar, tetapi juga mendukung konsentrasi, produktivitas, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Kesadaran akan bahaya konsumsi minuman manis sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang terhadap kesehatan. Edukasi gizi yang tepat dapat membantu individu membuat pilihan yang lebih sehat dan mengurangi ketergantungan terhadap minuman tinggi gula. (*)
*Reporter: Nur Syakika