PROFESI-UNM.COM – Mahasiswa Jurusan statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM), Nur Zakinah Aksa, berhasil meraih Juara 2 dalam ajang Debate Competition Accounting fair 2025 yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi FEBI UIN Alauddin Malassar, pada (16-17/10).
Nur Zakinah Aksa, Zakinah sapaanya mengunggkapkan rasa syukur dan kebanggaannya karena kompetensi ini merupakan pegalaman pertamanya di tingkat perguruan tinggi.
”Perasaan saya pasti sangat bersyukur dan bangga pastinya, karena ini kompetisi pertama saya di jenjang mahasiswa. Bisa mewakili universitas dan terkhususnya komunitas PDS UNM, serta keluar menjadi juara dua tentu bukan hal yang mudah, apalagi saingannya orang-orang hebat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
ketertarikannya pada dunia debat sudah tumbuh sejak di bangku sekolah. Menurutnya, kompetisi itu adalah kesempatan utuk mengasah kemampuan dan memperluas relasi, dan bukan sekedar menang atau kalah.
”Saya merasa ikut kompetisi itu sebuah momen yang paling berkesan. Selain kesempatan untuk upgrate diri, saya bisa kenal dengan orang baru dan menambah relasi,” katanya.
Selain itu, Ia mendapatkan Informasi lomba dari teman di komonitas Phinisi Debating Society (PDS). Ia juga mengungkapkan salah satu tantanga yang di hadapi adalah mempelajari materi akuntansi dan pajak yang menjadi topik dalam kompetisi, mengigat latar belakang studinya berasal dari MIPA.
”kalau dari saya pribadi sih kak, karena saya backgroundnya dari Mipa dan tidak pernah belajar akuntansi dll, tapi masih bisa diatasi karena saya suka sekali riset-riset dan tertarik dengan dunia perpajakan. Akhirnya bisa menyesuaikan,” jelasnya.
Zakinah menilai, kerjasama tim dan pola pikir yang cerdas serta terstruktur menjadi kuncikeberhasilan dalam debat. Ia menekankan pentingnya rasa percaya diri dan kemampuan menyampaikan arguman dengan jelas agar menyakinkan juri dan audiend.
”Kunci utama keberhasilan itu ada pada bonding tim yang baik, karena dalam debat argumen harus terstruktur dari P1 sampai P3. Selain itu, penting juga berpikir cepat, terstruktur, dan logis. Dan yang tak kalah penting percaya diri serta teknik penyampaian yang baik supaya juri dan audiens yakin dengan argumen kita,” ujarnya.
Mengenai keseimbangan antara kuliah dan kompetisi, Zakinah mengaku menerapkan skala prioritas tetap di perkuliahan. Ia pun berencana untuk terus berkompetisi di bidang debat pada jenjang yang lebih tinggi, seperti Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI).
Menutup wawancara, Zakinah berpesan agar mahasiswa lain tidak takut mencoba dan selalu berusaha mengembangkan diri.
“Selalu eksplor kemampuan yang kita miliki dan maksimalkan waktu kuliah untuk upgrade diri. Tantangan pasti ada, tapi kita harus yakin bisa melewatinya. Jangan pernah lelah untuk usaha dan berdoa,” pesanya. (*)
*Reporter: Eka Septi Irianti







