
PROFESI-UNM.COM – Anies Baswedan menyampaikan gagasannya di hadapan ribuan millenial pada acara “Gen Z Sulsel Ketemu dan Menguji Anies Baswedan”. Acara yang di usung-usung menjadi sebuah kesempatan bagi generasi muda untuk menguji kelayakan dengan mengajukan pertanyaan kepada Anies yang kini telah menjadi salah satu dari tiga Bakal Calon Presiden Republik Indonesia (Bacapres). Acara tersebut berlangsung di JILC Karantina – MICE Kota Makassar, Sabtu (23/9).
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh para millenial yang berasal dari kampus-kampus ternama di Kota Makassar, tetapi juga dihadiri oleh para pengamat politik di daerah setempat, relawan pengusung, tokoh masyarakat, serta masyarakat umum yang memenuhi kategori sebagai peserta dalam acara tersebut.
Pembukaan serta kapasitas peserta dalam rangkaian acara ini ditentukan oleh panitia yang mengawal jalannya acara hingga selesai, dimana menurut data jumlah peserta diperkirakan hadir mencapai 3000 orang yang berkumpul di tempat tersebut mulai dari dibukanya acara pada pukul 18.15 Wita hingga selesai.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selama acara berlangsung, Anies terus menerus mendapat pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan para peserta selama acara berlangsung. Salah pernyataan yang muncul dari Fadil salah satu Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang menanyakan terkait bangaimana langkah Anies Baswedan kedepannya ketika terpilih sebagai presiden Indonesia dalam mendukung bakat-bakat dari generasi muda agar jauh dapat dilirik oleh negeri sendiri.
“Banyak pemuda dan pemudi Indonesia yang memiliki bakat-bakat yang luar biasa, bagaimana langkah bapak kedepannya ketika menjadi presiden Republik Indonesia bisa lebih mensupport bakat-bakat tersebut?,” tanyanya.
Menanggapi pertanyaan tersebut Anies menjawab bahwasanya kretifitas dan bakat merupakan modal utama dalam menunjukkan identitas, maka dari itu harus memerdekakan sesuatu yang merupakan bagian penting bagi negeri ini yaitu anak itu sendiri.
“Kreativitas dan bakat merupakan modal utama dalam menunjukkan identitas bangsa, terlepas dari kemampuan lain, maka dari itu memerdekakan bakat yang berasal dari negeri kita merupakan pilihan terbaik,” ujarnya. (*)
*Reporter : Sanjaya/Editor: Iyasnur Eynil