PROFESI-UNM.COM – Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali menggalar aksi tolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun kebijakan UNM yang menetapkan perkuliahan daring terhadap Mahasiswa baru beberapa waktu lalu menjadi salah satu penyebab sedikitnya massa aksi yang bisa tarik aliansi oleh aksi hari ini. Senin, (5/9).
Terlebih lagi beberapa waktu lalu pada saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H) Wakil Dekan Bidang Akademik, Muhammad Syukur mengimbau untuk para Mahasiswa Baru pulang ke kampung halamannya.
Wakil Jendral Lapangan, Dirga meluapkan kekecewaan terhadap kebijakan pimpinan yang membatasi interaksi antara senior dan mahasiswa baru. Kegiatan kuliah daring menyebabkan mahasiswa baru tidak ke kampus. Hal ini berdampak pada kegiatan lembaga mahasiswa yang kurang peminat salah satunya aksi unjuk rasa hari ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebenarnya kalau ditanya kecewa, bukan karena dari segi aksi, tapi dari kebijakan birokrat yang membatasi kegiatan berlembaga dan interaksi antar junior, sehingga mengakibatkan kurangnya mobilisasi massa,”katanya.
Lanjut, ia berharap pada aksi kali ini dapat terpublikasi luas di masyarakat. Sehingga banyak orang tahu bahwa aliansi mahasiswa UNM menegaskan penolakan terhadap kenaikan harga BBM.
“Harapannya bisa terpublikasi luas bahwa UNM menolak kenaikan harga BBM ini”,harapnya.
Aliansi Mahasiswa UNM berencana melakukan aksi lanjutan, jika aksi pada hari ini tidak diindahkan oleh pemerintah.
*Reporter: Muh. Ilham Raihan