PROFESI-UNM.COM – Tokoh kebugaran nasional Ade Rai menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Gizi dan Kesehatan 2025 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Makassar (UNM). Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Teater Lantai 3 Menara Pinisi UNM, Selasa (21/10).
Dalam kesempatan tersebut, Ade Rai mengajak seluruh peserta, khususnya mahasiswa, untuk lebih memahami pentingnya menjaga pola makan, aktivitas fisik, dan keseimbangan emosional dalam kehidupan sehari-hari. Ia menegaskan bahwa tubuh manusia seperti layaknya kendaraan yang perlu perawatan agar berfungsi optimal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau kita bisa sayang sama mobil, seharusnya kita lebih sayang sama tubuh sendiri. Tubuh kita juga butuh perawatan lewat makanan, waktu makan, dan jumlah yang sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Ade menjelaskan tiga elemen utama dalam menjaga kesehatan tubuh, yakni jenis makanan (apa yang dikonsumsi). frekuensi makan (kapan dan seberapa sering makan). serta jumlah asupan (berapa banyak untuk tubuh). Menurutnya, ketiganya saling berkaitan dan harus secara seimbang agar tubuh tetap sehat dan bertenaga.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya pendekatan preventif-promotif dalam dunia kesehatan. Ade menegaskan bahwa sebagian besar penyakit yang masyarakat alami bukan sebab faktor genetik, tetapi karena perilaku hidup yang tidak sehat.
“Hampir 95 persen penyakit di Indonesia akibat gaya hidup, bukan karena genetik. Jadi kalau kita mau sehat, mulai dari perilaku sehari-hari,” jelasnya.
Ade Rai juga memaparkan tentang pola disiplin makan atau time-restricted feeding, di mana seseorang memberi waktu istirahat bagi tubuh dengan tidak makan selama 12 jam dalam sehari. Menurutnya, cara ini dapat membantu tubuh meningkatkan metabolisme dan memperbaiki sensitivitas insulin.
Selain itu, ia menyarankan pola puasa yang mirip dengan kebiasaan umat Muslim seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Daud. Hal itu terbukti membantu pembakaran lemak dan menjaga kestabilan gula darah.
“Puasa bukan hanya ibadah, tapi juga latihan bagi tubuh untuk lebih cerdas menggunakan energi,” ujarnya beserta tepuk tangan peserta.
Ia menambahkan, otot memiliki peran penting sebagai gudang penyimpanan gula terbesar di tubuh. Karena itu, latihan beban dan aktivitas fisik perlu secara rutin untuk membantu pembakaran energi dan mencegah penumpukan lemak baru.
Di akhir pemaparannya, Ade Rai mengingatkan peserta agar tidak hanya fokus pada pengobatan penyakit, tetapi juga pada pencegahan melalui gaya hidup sehat.
“Kesehatan itu menyeluruh fisik, mental, dan emosional. Jangan tunggu sakit dulu baru sadar pentingnya hidup sehat,” tutupnya.(*)
*Reporter: Muh Apdal Adriansyah







