Hustle Culture: Saat Sibuk Jadi Simbol Kesuksesan Mahasiswa

Avatar photo

- Redaksi

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:07 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Mahasiswa Sedang Bergelut dengan Tugas dan Deadline, (Foto: AI.)

Ilustrasi Mahasiswa Sedang Bergelut dengan Tugas dan Deadline, (Foto: AI.)

 

PROFESI-UNM.COM – “Sibuk banget, sampai lupa makan” bukan lagi keluhan, tapi sering kali dianggap sebagai simbol keberhasilan di kalangan mahasiswa. Fenomena ini dikenal sebagai hustle culture, sebuah pola pikir yang menganggap produktivitas ekstrem sebagai tolok ukur prestasi dan kesuksesan.

Banyak mahasiswa merasa harus terus aktif, ikut organisasi, magang, lomba, webinar, bahkan membangun bisnis sambil kuliah agar terlihat berdaya saing dan “layak” dipandang sukses. Tidak jarang media sosial memperkuat tekanan ini, dengan unggahan pencapaian dan kesibukan yang terkesan glamor, meskipun di balik layar menyimpan kelelahan yang tak terlihat.

Fenomena hustle culture ini mendorong mahasiswa untuk selalu bergerak dan berkegiatan tanpa jeda. Sayangnya, pola ini tidak selalu sehat. Banyak yang akhirnya mengalami stres, burnout, kelelahan fisik, gangguan tidur, bahkan kehilangan arah karena merasa harus terus berlari tanpa henti.

Menurut pengamat pendidikan, pola ini muncul karena adanya tekanan dari sistem, lingkungan sosial, dan kebutuhan untuk membuktikan diri di tengah kompetisi yang ketat. Mahasiswa merasa jika mereka tidak terlihat sibuk, mereka akan tertinggal.

Meski begitu, mulai muncul kesadaran baru bahwa istirahat juga penting. Sebagian mahasiswa mulai menyuarakan pentingnya work-life balance, membatasi jadwal kegiatan, dan memberi ruang untuk menikmati waktu luang tanpa rasa bersalah.

Baca Juga Berita :  LDK FSI RI UNM Realisasikan Program Kerja Donor Darah

Pada akhirnya, setiap mahasiswa memiliki jalan dan ritme masing-masing. Tidak semua orang harus sibuk untuk menjadi hebat, dan tidak semua kesuksesan bisa terukur dari seberapa padat jadwal harian. Mengenali kapasitas diri, memilih dengan sadar, dan memberi ruang untuk bernapas justru bisa membawa kita lebih jauh, tanpa harus kehilangan arah di tengah hiruk-pikuk ambisi. (*)

*Reporter: Nur Mardatillah

Berita Terkait

Overthinking Skripsi, Ketika Deadline Jadi Momok
Nongkrong? Ajang Healing atau Penguras Uang?
Rebahan Berkualitas: Gaya Istirahat Mahasiswa Masa Kini
Tips Bangun Personal Branding di Platform Instagram
Simak Tips Ini Agar Jadi Pemimpin yang Mampu Manfaatkan SDM
Tips Pilih Ice Breaking yang Dapat Cairkan Suasana Forum Presentasi
Tips Kembali Tingkatkan Produktifitas yang Hampir Sirna
Manfaatkan Waktu Liburan untuk Refresh Diri
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:24 WITA

Overthinking Skripsi, Ketika Deadline Jadi Momok

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:18 WITA

Nongkrong? Ajang Healing atau Penguras Uang?

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:13 WITA

Rebahan Berkualitas: Gaya Istirahat Mahasiswa Masa Kini

Kamis, 10 Juli 2025 - 16:07 WITA

Hustle Culture: Saat Sibuk Jadi Simbol Kesuksesan Mahasiswa

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:57 WITA

Tips Bangun Personal Branding di Platform Instagram

Berita Terbaru

Ilustrasi circle Pertemanan, (Foto:Int.)

wiki

Tips Atasi Circle, Pertemanan Menjadi Lebih Baik

Jumat, 11 Jul 2025 - 00:00 WITA

Ilustrasi sekelompok orang yang terlibat dalam organisasi kampus, (Foto:Int.)

wiki

Kenali Kegiatan Kampus sebagai Modal Karier

Kamis, 10 Jul 2025 - 23:51 WITA

Potret tampilan aplikasi mendeley, salah satu tools pembuat daftar pustaka otomatis,(Foto: Int.)

wiki

Tools Membuat Daftar Pustaka Otomatis Bagi Mahasiswa 

Kamis, 10 Jul 2025 - 23:46 WITA

Potret sekelompok anak kuliah, (Foto:Int.)

wiki

Mengenal Istilah Dalam Dunia Perkuliahan 

Kamis, 10 Jul 2025 - 23:36 WITA