PROFESI-UNM.COM – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) ‘Arsy Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah menyelenggarakan kegiatan Bakti Sosial (BAKSOS) VIII di Dusun Asana, RK Mandalle, Desa Parigi, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, selama satu pekan, (20–29/6).
Dengan mengusung tema “Satukan Gagasan, Mengabdi Dengan Keikhlasan”, kegiatan ini menjadi wadah pengabdian bagi mahasiswa untuk turut serta dalam pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, keislaman, dan sosial budaya.
Ketua Panitia, Muhammad Ikram, menjelaskan bahwa BAKSOS VIII bukan sekadar program rutin, tetapi juga ajang silaturahmi dan bentuk kepedulian nyata dari mahasiswa PBA terhadap masyarakat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“HMPS PBA ‘Arsy menggelar BAKSOS VIII sebagai ajang silaturahmi bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab, khususnya. Kami memilih Dusun Asana, Desa Parigi sebagai lokasi karena tingkat literasi masyarakat di sana masih tergolong rendah,” ungkap Ikram.
Persiapan kegiatan ini, kata Ikram, telah dilakukan jauh hari, mulai dari tahap perencanaan, survei lokasi, penggalangan dana, hingga pelaksanaan.
“Kami menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan sumber daya dan kesulitan dalam menggalang dana. Namun, berkat kerja sama panitia, semua dapat kami atasi,” jelasnya.
BAKSOS VIII diselenggarakan sebagai ajang silaturahmi yang ditujukan khusus bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab. Kegiatan ini menjadi momen untuk mempererat hubungan antar mahasiswa sekaligus menumbuhkan semangat pengabdian kepada masyarakat.
Antusiasme masyarakat menjadi kesan tersendiri bagi para panitia dan peserta.
“Semuanya sangat berkesan. Dari hari pertama hingga malam puncak, masyarakat sangat antusias dan selalu membantu dalam setiap program kerja kami,” tutur Ikram.
Ia pun berharap agar kegiatan ini mampu memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
“Harapan saya, kegiatan BAKSOS VIII ini dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam bidang literasi dan keislaman,” tutupnya. (*)
*Reporter: Muhammad Nasruddin