
PROFESI-UNM.COM – Wulandari mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Komputer dan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP-K) berhasil mempublikasikan tujuh karya ilmiah. Dua diantara karya ilmiah publikasinya terindeks Scopus.
Prestasi Wulandari membuktikan bahwa ekonomi bukanlah penghalang untuk prestasi di bidang akademik. Berasal dari keluarga sederhana di Takalar dengan ayah sebagai seorang petani dan ibu sebagai rumah tangga, Wulan berhasil menerbitkan tujuh karya ilmiah selama masa studinya.
Wulandari dalam wawancaranya menjelaskan bahwa pencapaiannya saat ini difasilitasi oleh prodi untuk mengutamakan output karya ilmiah sebagai tugas akhir mata kuliah. Ia juga menjelaskan bahwa, sejak semester 4 ia telah membuat dan mempublikasikan karya ilmiah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sejak semester 4, program studi kami memang sudah membiasakan menulis karya ilmiah. Jadi, pelan-pelan mulai terbiasa,” jelasnya, Jumat (18/04)
Kerja sama yang solid dengan rekannya, Haerunnisya Makmur, menjadi kunci keberhasilannya. Bersama dengan rekan, Wulandari mengaku saling melengkapi dalam menyusun karya ilmiah.
“Kami saling melengkapi dalam menyusun karya ilmiah,” akunya.
Di semester enam, keduanya mulai menargetkan publikasi di jurnal Scopus, sejalan dengan kebijakan jurusan mereka tentang skripsi by publication. Upaya keras mereka berbuah manis dengan diterbitkannya dua karya ilmiah di jurnal terindeks Scopus Q3.
Andi Siti Aulia Akbar 2nd Winner Mahasiswa Berprestasi FT UNM 2025
Meskipun demikian Wulan juga kerap mendapat tantangan dalam menulis karya ilmiahnya. Ia kerap kali merasa tidak produktif dalam mengerjakan tugas. Namun, ia terus berusaha untuk memaksimalkan hasil kerjanya.
“Saya juga sebenarnya merasa tidak selalu produktif kak, tugas-tugas kadang saya kerjakan mendekati deadline. Tapi, saya selalu berusaha memaksimalkan hasil dari apa yang saya kerjakan.”
Mahasiswa angkatan 2021 ini kemudian membeberkan target pencapaian selanjutnya. Ia mengatakan bahwa ia ingin mendapatkan pengalaman praktis dunia kerja terlebih dahulu, sekaligus mempersiapkan diri untuk S2.
“Saya ingin mendapatkan pengalaman praktis terlebih dahulu, sekaligus mempersiapkan atau mencari beasiswa agar bisa melanjutkan ke jenjang S2,”
Terakhir, anak bungsu dari empat bersaudara ini berharap agar bisa lanjut belajar setelah menyelesaikan program sarjana. Ia juga berharap agar ilmu yang telah ia dapat bisa berguna bagi banyak orang.
“Harapan terbesar saya ke depannya sebenarnya sederhana kak. Setelah selesai studi S1, saya tidak ingin berhenti belajar. Selain itu, saya juga berharap ilmu-ilmu yang saya dapat selama berkuliah bisa bermanfaat dan bisa saya bagi kepada orang lain,” harapnya. (*)
*Reporter: St. Masyita Rahmi