
PROFESI-UNM.COM – Dalam dunia perkuliahan yang penuh dengan tuntutan akademik dan kegiatan himpunan, manajemen waktu menjadi salah satu faktor kunci untuk meraih kesuksesan. Seiring dengan meningkatnya kompleksitas kurikulum dan banyaknya tugas yang harus diselesaikan, mahasiswa dituntut untuk lebih bijak dalam mengatur waktu mereka. Salah satu konsep yang semakin populer adalah “waktu prioritas”, yaitu periode di mana mahasiswa fokus pada aktivitas yang paling penting dan mendesak.
Apa Itu Waktu Prioritas?
Waktu prioritas mengacu pada periode di mana mahasiswa memfokuskan energi dan perhatian mereka pada tugas-tugas yang memiliki dampak paling besar terhadap pencapaian akademik mereka. Ini bisa berupa waktu untuk belajar intensif, menyelesaikan proyek besar, atau mempersiapkan ujian. Dengan mengidentifikasi dan memanfaatkan waktu prioritas, mahasiswa dapat menghindari penundaan dan meningkatkan produktivitas.
Tips Jitu Menyeimbangkan Kuliah dan Kehidupan Sosial untuk Mahasiswa
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengapa Waktu Prioritas Penting?
1. Meningkatkan Produktivitas: Dengan fokus pada tugas-tugas yang paling penting, mahasiswa dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien dan efektif.
2. Mengurangi Stres: Manajemen waktu yang baik membantu mengurangi tekanan akibat menumpuknya tugas dan deadline.
3. Meningkatkan Kualitas Belajar: Fokus pada waktu prioritas memungkinkan mahasiswa untuk lebih memahami materi dan mengaplikasikannya dengan baik.
Tips Mengelola Waktu Prioritas:
- Identifikasi Tugas Prioritas: Buat daftar tugas berdasarkan tingkat urgensi dan pentingnya. Fokus pada tugas yang memiliki dampak besar terhadap nilai atau pemahaman materi.
- Buat Jadwal yang Realistis: Alokasikan waktu khusus untuk tugas-tugas prioritas dalam jadwal harian atau mingguan.
- Hindari Gangguan: Matikan notifikasi ponsel atau media sosial selama waktu prioritas untuk memastikan fokus tetap terjaga.
- Istirahat yang Cukup: Jangan lupa untuk menyisihkan waktu istirahat agar pikiran tetap segar dan produktif. (*)
*Reporter: Ibnu Qayyum Abdullah.