
PROFESI-UNM.COM – Di tengah padatnya aktivitas kuliah dan tanggung jawab organisasi, menjaga kesehatan mental menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Beban akademik yang berat, tuntutan organisasi, serta kebutuhan untuk tetap menjaga kehidupan sosial dapat memicu stres yang berlebihan
Mengatur jadwal harian secara efektif adalah kunci utama untuk mengurangi stres. Prioritaskan tugas-tugas yang paling mendesak dan hindari menunda pekerjaan. Dengan manajemen waktu yang baik, Anda dapat menghindari kelelahan akibat pekerjaan yang menumpuk.
Terkadang, mahasiswa merasa sulit menolak permintaan atau tanggung jawab baru, baik dari organisasi maupun teman. Namun, penting untuk memahami batas kemampuan diri. Mengatakan “Tidak” pada hal-hal yang tidak mendesak atau kurang penting dapat membantu menjaga keseimbangan antara kuliah, organisasi, dan istirahat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Melakukan kegiatan yang Anda nikmati, seperti membaca, menonton film, atau berjalan-jalan, dapat membantu mengurangi stres. Luangkan waktu untuk ‘me time’ meski hanya beberapa jam dalam seminggu.
Kesehatan mental erat kaitannya dengan kesehatan fisik. Pastikan Anda tidur cukup, makan makanan bergizi, dan rutin berolahraga. Aktivitas fisik terbukti dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan.
Jangan ragu untuk berbicara dengan teman, keluarga, atau orang-orang terpercaya ketika merasa stres atau kewalahan. Dukungan sosial dapat memberikan perasaan lega dan membantu mencari solusi atas masalah yang dihadapi.
Jika merasa beban yang dihadapi terlalu berat, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor kampus. Mereka dapat membantu memberikan panduan dan strategi untuk mengelola stres secara efektif.
Setiap akhir pekan atau bulan, luangkan waktu untuk mengevaluasi aktivitas yang telah dilakukan. Identifikasi apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki agar waktu dan energi Anda lebih terarah.
Menjaga kesehatan mental adalah investasi penting bagi masa depan. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, mahasiswa dapat tetap produktif tanpa mengorbankan kesejahteraan mental. Ingat, kesehatan mental yang baik akan mendukung pencapaian akademik dan keberhasilan dalam organisasi.(*)
*Reporter: Yusri saputra