Amalan Sunnah yang Dapat Dilakukan Sebelum Shalat Idul Adha

Avatar photo

- Redaksi

Senin, 17 Juni 2024 - 05:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Idul adha
Suasana sebelum melaksanakan shalat idul adha, (Foto: Firmansyah.)

PROFESI-UNM.COM
-Idul Adha merupakan salah satu hari raya besar dalam Islam yang dirayakan pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahun. Hari ini memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan ketaatan Nabi Ismail AS kepada perintah Allah SWT. Sebelum melaksanakan shalat Idul Adha, terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan. Sunnah-sunnah ini tidak hanya menambah pahala, tetapi juga memperkaya pengalaman spiritual dalam menyambut hari raya.

1. Mandi dan Bersuci

Sunnah pertama yang dianjurkan adalah mandi besar atau ghusl sebelum berangkat menuju tempat pelaksanaan shalat Idul Adha. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Malik dalam Al-Muwaththa’, disebutkan bahwa Ibnu Umar mandi pada hari Idul Fitri sebelum pergi ke tempat shalat:

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“عن نافع، أن عبد الله بن عمر كان يغتسل يوم الفطر، قبل أن يغدو إلى المصلى”

Hadits ini menunjukkan kebiasaan para sahabat dalam membersihkan diri sebelum menghadiri shalat Id. Mandi ini bertujuan untuk menyucikan diri dan mempersiapkan secara fisik untuk menyambut hari raya.

2. Memakai Pakaian Terbaik

Setelah mandi, dianjurkan untuk memakai pakaian terbaik yang dimiliki. Nabi Muhammad SAW selalu mengenakan pakaian yang terbaik dan paling bersih saat hari raya. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, disebutkan:

“كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُ أَصْحَابَهُ فِي الْعِيدَيْنِ أَنْ يَلْبَسُوا أَحْسَنَ مَا عِنْدَهُمْ وَيَتَطَيَّبُوا بِأَطْيَبِ مَا عِنْدَهُمْ”

Artinya: “Rasulullah SAW memerintahkan para sahabatnya untuk mengenakan pakaian terbaik yang mereka miliki dan menggunakan wewangian terbaik pada hari raya.”

3. Memotong Kuku dan Mencukur Rambut

Menjaga kebersihan diri sebelum shalat Idul Adha juga meliputi memotong kuku dan mencukur rambut jika diperlukan. Ini merupakan bagian dari sunnah fitrah yang dianjurkan untuk dilakukan secara rutin. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ: الْخِتَانُ، وَالاِسْتِحْدَادُ، وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ، وَنَتْفُ الإِبْطِ، وَقَصُّ الشَّارِبِ”

Baca Juga :  Amalan dan Makna Mendalam Idul Adha

Artinya: “Lima hal yang termasuk fitrah: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

4. Mengumandangkan Takbir

Takbir adalah seruan kebesaran Allah yang dikumandangkan sejak malam Idul Adha hingga sebelum shalat dimulai. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ”

Artinya: “Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Rasulullah SAW bersabda: “Hiasilah hari rayamu dengan takbir.” Mengumandangkan takbir tidak hanya dilakukan di masjid, tetapi juga di rumah, di jalan, atau di tempat-tempat umum lainnya.

5. Berjalan Kaki ke Tempat Shalat

Jika memungkinkan, berjalan kaki menuju tempat pelaksanaan shalat Idul Adha juga termasuk sunnah yang dianjurkan. Nabi Muhammad SAW selalu berjalan kaki ke tempat shalat Id dan mengambil rute yang berbeda saat pulang. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, disebutkan:

“كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ إِلَى الْمُصَلَّى، فَأَوَّلُ شَيْءٍ يَبْدَأُ بِهِ الصَّلاَةُ”

Artinya: “Rasulullah SAW keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adha menuju tempat shalat. Hal pertama yang beliau lakukan adalah shalat.”

6. Tidak Makan Sebelum Shalat

Berbeda dengan Idul Fitri, pada Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan sebelum shalat. Nabi Muhammad SAW biasanya baru makan setelah melaksanakan shalat Id dan setelah menyembelih hewan kurban. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi, disebutkan:

“كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ، وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ”

Artinya: “Rasulullah SAW tidak keluar pada hari Idul Fitri sampai beliau makan, dan beliau tidak makan pada hari Idul Adha sampai beliau kembali (dari shalat).”

7. Membawa Sajadah atau Alas Shalat

Dalam beberapa situasi, terutama jika shalat Idul Adha dilakukan di tempat terbuka seperti lapangan, dianjurkan untuk membawa sajadah atau alas shalat sendiri. Hal ini untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan selama melaksanakan shalat.

Baca Juga :  Sejarah Perayaan Lebaran di Indonesia

8. Melakukan Shalat Id di Tempat Terbuka

Sunnah lainnya adalah melaksanakan shalat Idul Adha di tempat terbuka seperti lapangan atau tanah lapang. Ini mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW yang lebih sering melaksanakan shalat Id di tanah lapang kecuali jika ada alasan tertentu seperti cuaca buruk. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, disebutkan:

“كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ إِلَى الْمُصَلَّى فِي الْعِيدَيْنِ”

Artinya: “Nabi SAW selalu keluar menuju tempat terbuka untuk shalat Id.”

9. Mendengarkan Khutbah

Setelah shalat Id, biasanya akan ada khutbah yang disampaikan oleh imam atau khatib. Mendengarkan khutbah ini adalah bagian dari sunnah yang sangat dianjurkan. Khutbah biasanya berisi nasihat, pengingat, dan ajakan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, disebutkan:

“كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَخْطُبُ بَعْدَ الصَّلاَةِ فِي الْعِيدَيْنِ”

Artinya: “Nabi SAW biasa berkhutbah setelah shalat Id.”

10. Menyembelih Hewan Kurban

Sunnah terakhir yang sangat penting pada Idul Adha adalah menyembelih hewan kurban. Menyembelih hewan kurban merupakan sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan bagi mereka yang mampu. Hewan kurban dapat berupa kambing, domba, sapi, atau unta, dan dagingnya dibagikan kepada yang membutuhkan, tetangga, dan kerabat. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ”

Artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)

Dengan melaksanakan sunnah-sunnah ini, umat Muslim dapat mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik untuk menyambut Idul Adha dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Sunnah-sunnah ini juga membantu mempererat hubungan sosial dan meningkatkan rasa solidaritas di antara sesama Muslim. (*)
*Reporter: Firmansyah

Berita Terkait

Siapa Saja yang Dapat Diberikan Daging Kurban?
Yuk Ketahui Hewan yang Bisa Dijadikan Kurban dalam Islam
Kisah di Balik Kurban dalam Islam
Tata Cara Pembagian Daging Kurban
Amalan dan Makna Mendalam Idul Adha
Puasa Arafah, Amalan Mendekatkan Diri kepada Allah
Peringatan Hari Wafat Rasulullah Muhammad SAW pada 8 Juni
Beberapa Sunnah pada Hari Peringatan Wafatnya Rasulullah SAW
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 17 Juni 2024 - 14:20 WITA

Siapa Saja yang Dapat Diberikan Daging Kurban?

Senin, 17 Juni 2024 - 07:06 WITA

Yuk Ketahui Hewan yang Bisa Dijadikan Kurban dalam Islam

Senin, 17 Juni 2024 - 06:59 WITA

Kisah di Balik Kurban dalam Islam

Senin, 17 Juni 2024 - 05:39 WITA

Amalan Sunnah yang Dapat Dilakukan Sebelum Shalat Idul Adha

Senin, 17 Juni 2024 - 04:26 WITA

Tata Cara Pembagian Daging Kurban

Berita Terbaru

Pendidikan Sejarah

Pameran Sejarah Jadi Wadah Edupreneurship dan Wisata

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:21 WITA

Fakultas Psikologi

Tim BKP Fakultas Psikologi Gelar Psikoedukasi Sex Education di PAUD Kartini

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:00 WITA

Himanis

UMKM Fest Wadah Promosi dan Pemberdayaan UMKM Lokal

Rabu, 7 Mei 2025 - 02:27 WITA