PROFESI-UNM.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar Aksi Bisu di depan Menara Pinisi UNM. Aksi Bisu ini digelar bertepatan dengan upacara pelantikan rektor UNM periode 2020-2024, Senin (18/5).
Transparansi anggaran semester genap menjadi tuntutan utama dalam aksi kali ini. Sekitar 20 orang massa aksi mempertanyakan alokasi penggunaan UKT semester genap, yang mana perkuliahannya dilaksanakan secara daring. Sistem perkuliahan ini, dikatakan oleh massa aksi menyebabkan fasilitas kampus tidak dipakai untuk kuliah.
Presiden BEM UNM, Muhammad Aqsha mengatakan aksi ini dilayangkan sebagai bentuk kekecewaan terhadap janji birokrat yang tak kunjung terealisasi. Padahal, beberapa waktu lalu Rektor UNM, Husain Syam telah menjanjikan transparansi dana dalam dialog bersama Lembaga Kemahasiswaan (LK) pada 8 Mei.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan tidak diindahkannya permintaan mahasiswa untuk transparansi dana, padahal itu yang menjadi janji rektor,” katanya.
Selain transparansi dana, BEM UNM juga menuntut adanya pemotongan atau pengratisan UKT pada semester depan. Menurut Aqsa, di tengah kondisi sulit karena pandemi corona ini serta tidak terpakainya fasilitas kampus untuk kuliah, maka seharusnya kampus memberikan keringanan UKT kepada mahasiswa.
“Di tengah kondisi sulit seperti ini harusnya kampus memberikan keringanan UKT pada mahasiswa,” tuturnya.
Aksi yang dilaksanakan pada pukul 11.00 WITA dan berakhir pada pukul 13.00 WITA tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan sarung tangan guna menjaga keselamatan massa aksi. (*)
*Reporter: Andi Dela