
PROFESI-UNM.COM – Tiga Mahasiswa Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer (PTIK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM), Abdul Ma’arief Al Imran, Andri Setiawan, dan Ashabul Kahfi Rajab temukan inovasi baru berupa Smart Home. Perangkat cerdas dari tiga mahasiswa FT ini dapat dengan mudah mengendalikan perlengkapan dan peralatan rumah secara jarak jauh.
Seperti lampu, Air Conditioner (AC), Kipas Angin, Televisi, dan yang lainnya dapat dihidupkan atau dimatikan dengan mudah. Tanpa harus menekan tombol yang terdapat dalam peralatan tersebut.
Tak ayal, jika lahirnya inovasi ini dapat memberikan segala kenyamanan, keselamatan, keamanan dan penghematan energi bagi pemilik rumah. Perangkat Smart Home ini memakai mikrokontroller untuk mengendalikannya.
Selain itu, yang terpenting ialah teknologi wireless atau tanpa memakai kabel yang disandingkan kedalamnya. Berawal dari tugas mata kuliah, kemudian muncul ide untuk mengembangkan perangkat cerdas tersebut.
“Kebetulan ada tugas yang mewajibkan menghasilkan produk dengan menggunakan teknologi nirkabel,” jelasnya.
Pemanfaatan smart home bisa diterapkan di berbagai peralatan elektronik apa saja. Selain itu, terdapat dua sistem pengontrolan. Ialah secara otomatis dan manual.
Untuk manual sendiri, pengguna dapat menyalakan maupun mematikan smart home melalui smartphone atau laptop. Sebab, kedua perangkat tersebut juga memiliki teknologi wireless.
“Sistem otomatisnya cukup menentukan batas maksimal suhu ruangan agar pendingin dapat otomatis menyala ketika suhu ruangan melampaui batas yang telah ditentukan,” ujarnya.
Untuk kendali jarak jauh, perangkat ini mengandalkan koneksi dari internet. Sistem IOT (Internet Of Things) yang diusung kedalam inovasi tersebut mengharuskan pengguna untuk terhubung dengan internet.
Dengan menyambungkan internet melalui wireless maka peralatan elektronik di rumah pun dapat dikendalikan di mana saja. “Sebagai contoh, rumah saya yang ada di Selayar bisa saya kontrol, ketika saya pergi ke makassar untuk berlibur, lampu rumah saya tetap bisa dinyalakan,” jelas mahasiswa angkatan 2015 ini.
Ia pun berharap perangkat tersebut dapat memberi manfaat bagi masyarakat dalam perkembangan teknologi. “Serta sumbangsih ilmu pengetahuan kepada dunia pendidikan” harapnya. (*)
*Tulisan ini telah terbit di Tabloid Profesi edisi 222