WR III Larang Ekspresikan Keberagaman Gender

Avatar photo

- Redaksi

Jumat, 14 Oktober 2022 - 23:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PROFESI-UNM.COM – Penolakan yang terjadi terhadap identitas gender yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya menjalar ke semua aspek kehidupan. Contohnya ranah pendidikan tinggi atau kampus.

Kampus seharusnya menjadi tempat paling aman dalam setiap orang namun nyatanya kebijakan untuk mereka yang notabene adalah minoritas justru mengarah ke diskriminasi. Penolakan kampus hingga pendampingan karena dianggap menyimpang menjadi salah satu contohnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Sukardi Weda menyebut tidak akan membatasi pendidikan bagi minoritas gender namun ia sendiri menganggap hal itu sebagai perilaku menyimpang dan merupakan paham-paham liberalisme.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya jika ada mahasiswa Universitas Negeri Makassar yang mengekspresikan keberagaman gender perlu diberikan pemanggilan. Kemudian akan diberikan perlakuan khusus bukan dihadapi secara frontal.

Baca Juga :  Fakultas Kedokteran UNM Masih Jadi Cita-cita

Ia pun menjelaskan langkah-langkah yang perlu diambil dalam memberikan perlakuan dengan baik pada mahasiswa tersebut. Seperti mereka harus dilaporkan ke orang yang tepat seperti dosen Pembibing Akademik (PA).

“Ada PA-nya karena itu sebagai wali atau pengganti orang tua. Segala sesuatunya dikomunikasikan ke dia,” jelasnya.

Kemudian, jika dosen PA belum bisa menangani persoalan tersebut, barulah orang tua yang bersangkutan dipanggil.

Senada dengan itu Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Abdul Saman menegaskan baginya gender hanya ada dua yaitu laki-laki dan perempuan. Ia sendiri menyebut bila ada mahasiswa yang mengekspresikan identitas lain maka itu penyimpangan.

Menurutnya institusi pendidikan merupakan tempat formal di mana pengekspersian perbedaan identitas gender tidak dilegalkan. Maka upaya yang dilakukan adalah mengembalikan kodrat dan persepsi yang bersangkutan.

Baca Juga :  Beredar Video Mahasiswa Didorong Dosen, Begini Kronologinya!

“Kami berusaha untuk mengembalikan ke kodratnya,hanya saja ada orang yang tidak menerima kodratnya sebagai laki dan perempuan. Kita harus menegakkan dan meyakinkan yang bersangkutan, apalagi kita di institusi Pendidikan,” katanya.

Sementara itu, Muhammad Muklisin dari Yayasan Cahaya Guru mengatakan melakukan penolakan terhadap minoritas gender bukanlah solusi yang tepat. Menurutnya seharusnya kita memperkuat pendidikan, utamanya tentang kesehatan reproduksi.

Hal ini menjadi pilihan agar mengantisipasi diskriminasi terhadap orang dari beragam spek­trum gender. Bentuknya dapat dilakukan dalam penerapan kurikulum mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi.

“Tidak sedikit kasus bullying terjadi akibat keberagaman gender. Akibatnya korban bisa putus sekolah,” ujarnya. (*)

Reporter: Tim

Berita Terkait

Pedagang Manfaatkan Momen Wisuda UNM untuk Raup Rezeki
Tingkatkan Kompetensi Guru Yayasan Khairu Ummah Melalui Pelatihan Gamifikasi
Konferensi Internasional Persatuan Jerman Indonesia (iKoniG) ke-6 Sukses Dilaksanakan
Rektor Universitas Negeri Makassar Sambut Kehadiran Profesor Kehormatan
Mengenal Para Pejuang Kemerdekaan Indonesia
Momen-Momen Penting Perjuangan Kemerdekaan Indonesia hingga Proklamasi 17 Agustus 1945
Sejarah Baru! Pencanangan UNM sebagai Zona Integritas Anti Korupsi Dihadiri Seluruh Civitas Akademika UNM
Wujudkan Zona Anti Korupsi, Rektor UNM: Tak Boleh Ada Amplop
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 23 Januari 2025 - 23:31 WITA

Pedagang Manfaatkan Momen Wisuda UNM untuk Raup Rezeki

Minggu, 10 November 2024 - 15:46 WITA

Tingkatkan Kompetensi Guru Yayasan Khairu Ummah Melalui Pelatihan Gamifikasi

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 19:43 WITA

Konferensi Internasional Persatuan Jerman Indonesia (iKoniG) ke-6 Sukses Dilaksanakan

Jumat, 27 September 2024 - 19:17 WITA

Rektor Universitas Negeri Makassar Sambut Kehadiran Profesor Kehormatan

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 01:03 WITA

Mengenal Para Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Berita Terbaru

Pendidikan Sejarah

Pameran Sejarah Jadi Wadah Edupreneurship dan Wisata

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:21 WITA

Fakultas Psikologi

Tim BKP Fakultas Psikologi Gelar Psikoedukasi Sex Education di PAUD Kartini

Kamis, 8 Mei 2025 - 02:00 WITA

Himanis

UMKM Fest Wadah Promosi dan Pemberdayaan UMKM Lokal

Rabu, 7 Mei 2025 - 02:27 WITA