
PROFESI-UNM.COM – Pertemanan seharusnya membawa kebahagiaan, dukungan, dan rasa nyaman. Namun, jika hubungan tersebut lebih sering membuat stres, cemas, atau merasa tidak dihargai, itu bisa menjadi tanda bahwa pertemanan tersebut bersifat toxic. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk keluar dari circle pertemanan toxic dengan penjelasan lebih mendalam.
Kenali tanda-tanda pertemanan toxic, sebelum memutuskan untuk keluar dari circle pertemanan toxic, penting untuk mengenali ciri-cirinya. Beberapa tandanya antara lain teman sering merendahkan atau mengkritik tanpa alasan yang membangun, dan selalu memanfaatkanmu tanpa memberikan timbal balik yang setara.
Jangan abaikan perasaanmu, ketika kamu merasa ada yang tidak beres dalam sebuah pertemanan, percayalah pada perasaan itu. Sering kali kita mengabaikan intuisi dan berpikir bahwa kita hanya berlebihan. Namun, jika kamu terus-menerus merasa stres, tertekan, atau cemas dalam hubungan tersebut, itu adalah tanda bahwa ada sesuatu yang tidak sehat. Dengarkan perasaanmu dan tanyakan pada diri sendiri apakah pertemanan ini lebih banyak memberikan kebahagiaan atau justru menyakitimu.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kurangi Interaksi Secara Bertahap, jika berbicara langsung terasa sulit atau mereka tidak merespons dengan baik, kamu bisa mulai menjaga jarak secara perlahan dengan mengurangi interaksi dan komunikasi di media sosial atau chat.
Cara Mudah Menjaga Kesehatan di Tengah Kesibukan Kuliah
Tetapkan Batasan yang Jelas, orang toxic cenderung tidak menghormati batasan. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan yang tegas agar mereka tidak terus mempengaruhimu. Salah satu batansannya yaitu, tidak selalu tersedia untuk mereka setiap saat, dan menolak permintaan yang tidak nyaman atau merugikan.
Bicarakan secara baik-baik, jika memungkinkan, cobalah untuk berbicara dengan teman toxic tersebut dan sampaikan perasaanmu dengan jujur. Hindari menyalahkan atau menuduh, tetapi fokuslah pada bagaimana hubungan ini memengaruhimu.
Carilah lingkungan yang lebih positif, setelah keluar dari pertemanan toxic, carilah lingkungan baru yang lebih sehat. Bergabunglah dengan komunitas yang mendukung, habiskan waktu dengan orang-orang yang menghargai dan membantumu berkembang, serta fokus pada hubungan yang memberikan energi positif.
Berada di lingkungan yang baik akan membantu proses pemulihan emosional dan membuktikan bahwa kamu tidak perlu bertahan dalam hubungan yang merugikan hanya demi memiliki teman. (*)
*Reporter: Eka Septi Irianti